Jakarta, CNN Indonesia —
Polda Jatim belum melakukan penyelidikan terkait dugaan unsur pidana dalam peristiwa ambruknya musala di Pondok Pesantren Al Khoziny, Buduran, Sidoarjo, Senin (29/9). Mereka ingin fokus menyelamatkan korban yang masih terjebak reruntuhan.
Kapolda Jatim Irjen Pol Nanang Avianto mengatakan, prioritas pihaknya Merupakan memastikan evakuasi berjalan Unggul tinggi dan tidak menimbulkan risiko tambahan, baik bagi korban maupun petugas.
“Jadi, saya Dianjurkan jawab dulu bahwa Di waktu ini fokusnya Merupakan penyelamatan korban dulu. Korban selamat. Itu Yang terpenting. Apakah itu Pernah terjadi meninggal ataupun masih hidup, itu Dianjurkan kita upayakan untuk bisa dievakuasi dulu,” kata Nanang saat meninjau Tempat kejadian, Selasa (30/9).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia mengungkapkan, kondisi bangunan yang ambruk membuat proses evakuasi berjalan sulit. Alat berat pun belum bisa dikerahkan sepenuhnya karena dikhawatirkan memperburuk situasi di Tempat reruntuhan yang belum stabil.
“Lihat sendiri itu bangunan serong begitu alat berat saja belum bisa untuk meng-handle,” ujarnya.
Ia memastikan, langkah penyelamatan Bahkan melibatkan Tim ahli konstruksi dari Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS). Masukan mereka Akan segera dibutuhkan mengingat konstruksi bangunan yang runtuh masih tak stabil.
“Karena kalau untuk diangkat ini masih belum memungkinkan karena tadi pagi saja masih terjadi pergerakan bangunan. Dan ini Dianjurkan kita pastikan dengan ahlinya ya, dari ITS. Kemudian Mungkin Ingin enggak Ingin alat berat kemarin yang Dianjurkan bisa mengangkat daripada sisa-sisa bangunan yang ambruk ini. Jadi sementara itu dulu. Jadi sama-sama kita semoga berdoa supaya korban bisa dievakuasi dulu ya,” katanya.
Terkait jumlah korban yang masih terjebak, Nanang menyebut pihaknya masih melakukan pendataan. Sampai sekarang Saat ini Bahkan, jumlah Niscaya belum dapat dipastikan karena masih ada perbedaan antara data santri yang berada di Tempat dan yang Pernah terjadi berhasil selamat.
“Saya belum bisa memastikan secara Niscaya, lagi dicek di posko itu lagi kita data dulu berapa riil yang ada di pesantren ini dan berapa yang Pernah terjadi konfirmasi yang ada di luar dari area ataupun yang selamat dari area. Nanti baru di situ kita Akan segera persempit lagi sehingga kita tahu dengan Niscaya ada berapa yang ada di situ,” ucapnya.
Nanang menambahkan, seluruh elemen Pernah terjadi dikerahkan untuk Mendukung para korban yang masih tertimbun, termasuk suplai oksigen, minuman, dan logistik lainnya untuk korban yang masih terjebak.
“Ini semua peralatan-peralatan Pernah terjadi kita kerahkan untuk bisa Mendukung, Menyajikan oksigen, Menyajikan logistik, minuman ke korban sementara Di waktu ini,” terangnya.
Bangunan musala tiga lantai di asrama putra Pondok Pesantren Al Khoziny di Buduran, Sidoarjo, ambruk, Senin (29/9) sore.
Saat kejadian, diketahui ada puluhan Sampai sekarang ratusan santri Di waktu ini sedang melaksanakan Salat Ashar berjemaah di gedung yang masih dalam tahap pembangunan tersebut.
Sesuai ketentuan data Kantor SAR Surabaya Sampai sekarang Selasa siang, terdapat 102 orang santri menjadi korban dalam peristiwa ini. Dari jumlah itu, tiga orang di antaranya dilaporkan meninggal dunia.
(frd/isn)
Sumber Refrensi Berita: CNNINDONESIA