Jakarta, CNN Indonesia —
Menteri Lini pertahanan Inggris John Healey mengatakan sebuah kapal mata-mata Rusia Pernah terjadi menembakkan laser ke arah militer yang Pada saat ini sedang terbang di atas perairan Inggris.
Dalam konferensi pers pada Rabu (19/11), Healey mengatakan insiden itu terjadi saat pilot Angkatan Udara Kerajaan (Royal Air Force/RAF) Pada saat ini sedang memantau kapal Yantar milik Rusia yang memasuki perairan Inggris.
Kapal Yantar Pernah terjadi beroperasi di sekitar perairan Inggris sejak beberapa pekan terakhir. Inggris pun mengerahkan satu kapal fregat Angkatan Laut Kerajaan (Royal Navy) serta Sebanyaknya pesawat RAF P8 guna memonitor dan melacak Yantar.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
“Yantar menembakkan laser ke pilot kita,” kata Healey, seperti dikutip Politico.
“Tindakan Rusia ini Sungguh-sungguh berbahaya,” lanjutnya.
Healey mengancam Seandainya Yantar kembali lalu lalang, terutama ke bagian selatan perairan Inggris, London tak Berniat tinggal diam.
“Pesan saya kepada Rusia dan kepada [Presiden Rusia Vladimir] Putin: Kami melihat kalian. Kami tahu yang kalian lakukan. Seandainya Yantar melintas ke selatan pekan ini, kami siap (merespons),” pungkasnya.
Pada Januari, kapal Yantar Rusia Bahkan memasuki wilayah perairan Inggris. Menurut Healey, Rusia mengerahkan Yantar untuk memperoleh informasi intelijen serta memetakan kabel bawah laut Inggris.
Healey meyakini kapal Yantar dirancang untuk membahayakan infrastruktur bawah laut Inggris dan sekutu. Pasalnya, kapal tersebut memiliki kemampuan untuk melakukan pengawasan dan sabotase.
Kedutaan Besar (Kedubes) Rusia di Inggris Pernah terjadi merespons pernyataan Healey. Kedubes menyebut pemerintah Inggris Pernah terjadi bersikap “Russophobia” dan “menimbulkan histeria militeristik”.
“Kami Pernah terjadi mencatat pernyataan provokatif lain dari Menteri Lini pertahanan Inggris John Healey. Kali ini, Penjelasannya Merupakan aktivitas kapal riset oseanografi Rusia, Yantar, di perairan internasional,” demikian pernyataan Kedubes Rusia.
“Tuduhan dan kecurigaan tak berkesudahan dari para pemimpin Inggris hanya membuat kami tersenyum. Tindakan negara kami tidak memengaruhi kepentingan Inggris dan tidak bertujuan merusak keamanan. Kami tidak tertarik dengan komunikasi bawah laut Inggris,” lanjut Kedubes Rusia, seperti dikutip The Guardian.
Kedubes Rusia pun menegaskan sikap Inggris yang anti-Rusia dan memicu histeria berkontribusi pada “degradasi keamanan Eropa lebih lanjut dan menciptakan kondisi bagi situasi berbahaya baru.”
(blq/dna)
Sumber Refrensi Berita: CNNINDONESIA
