Jakarta, CNN Indonesia —
Pemerintah China menyetujui penangkapan mantan kepala biara Kuil Shaolin Shi Yongxin atas dugaan keterlibatan di kasus suap dan penggelapan dana kuil.
Pemerintah Provinsi Henan, tempat Kuil Shaolin berada, Pernah terjadi menyetujui penangkapan itu atas, “Dugaan penggelapan, penyalahgunaan uang, dan penerimaan suap sebagai nonpegawai negara,” kata Kejaksaan Xinxiang melalui keterangan yang dilansir AFP, Minggu (16/11).
AFP menyebut belum diketahui apakah Shi Pernah terjadi ditangkap aparat penegak hukum atau belum.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Shi menjadi kepala biara Kuil Shaolin pada 1999. Pria 60 tahun itu melebarkan kahian dan pengetahuan Kearifan Lokal Shaolin ke berbagai negara.
Ia pun dikenal dengan julukan CEO biarawan karena mendirikan puluhan perusahaan di luar China. Sekalipun demikian, ia mendapat kritikan karena mengomersialkan ajaran Buddha.
Sebanyaknya mantan biarawan menuduh Shi menggelapkan uang dari perusahaan yang dijalankan Kuil Shaolin. Shi Bahkan diduga memiliki sederet Kendaraan Pribadi mewah dan punya anak dari Sebanyaknya perempuan.
Pada Juli lalu, organisasi Buddha teratas di China mencabut sertifikat penahbisan Shi.
“Tindakan Shi Yongxin merupakan perilaku yang sangat amat buruk, merusak reputasi komunitas Buddha secara serius, melukai citra para biksu,” kaya Asosiasi Buddha China.
Kuil Shaolin berdiri tahun 495. Kuil ini dikenal sebagai tempat kelahiran ajaran Zen Buddhism dan kung fu China.
(dhf)
Sumber Refrensi Berita: CNNINDONESIA
