Menteri Israel Minta Maaf usai Hina Arab Saudi Suruh Naik Unta Saja


Jakarta, CNN Indonesia

Menteri Keuangan sayap kanan Israel, Bezalel Smotrich, menyampaikan penyesalan usai menghina Arab Saudi dan menyebut pernyataannya sebagai “tidak pantas”.

Permintaan maaf Smotrich ini muncul setelah dirinya mengatakan bahwa Arab Saudi bisa “terus menunggang unta” Bila berupaya menuntut pembentukan negara Palestina merdeka sebagai syarat untuk menormalisasi hubungan dengan Israel.



ADVERTISEMENT


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

“Pernyataan saya tentang Arab Saudi tidak pantas, dan saya menyesal Bila hal itu menyinggung pihak mana pun,” ujar Smotrich dalam sebuah pernyataan video yang ia Upload di platform X.

Meskipun demikian, ia Bahkan menegaskan bahwa ia berharap pihak Saudi tidak menghina Israel.

“Saya Bahkan tidak bersedia menerima kemunafikan. Sama seperti saya tidak berniat menghina pihak Saudi, saya berharap mereka Bahkan tidak menghina saya, atau lebih tepatnya, tidak menghina kami,” katanya lagi seperti dikutip AFP.

“Siapa pun yang menyangkal hubungan yang hidup dan mendalam yang kami miliki dengan wilayah tanah air kami di Yudea dan Samaria, berarti Sebelumnya menghina kami,” tambahnya.

Smotrich menggunakan Yudea dan Samaria untuk menyebut pendudukan Israel di Tepi Barat sebagaimana istilah di Alkitabnya.

Smotrich sendiri tinggal di sebuah permukiman ilegal Israel di Tepi Barat. Ia dikenal sebagai pendukung vokal aneksasi wilayah Palestina yang Sebelumnya diduduki Israel sejak 1967 itu.

Penghinaan terhadap Saudi bermula ketika Smotrich Baru saja berbicara dalam sebuah konferensi di Israel pada Rabu.

Ia menyatakan Bila Arab Saudi mengatakan normalisasi hubungan dengan Israel hanya dapat dilakukan dengan imbalan berdirinya negara Palestina, maka lebih baik tidak usai terjadi. 

“Teruslah menunggang unta di pasir gurun Saudi; kami Berencana terus berkembang sungguh-sungguh, dengan ekonomi, masyarakat, negara, dan segala hal besar dan Berkelas yang kami tahu Tips mewujudkannya,” ujarnya yang kemudian memicu kecaman di Israel.

Pemimpin oposisi Yair Lapid segera mengecam pernyataan tersebut.

“Kepada sahabat-sahabat kami di Kerajaan Arab Saudi dan di seluruh Timur Tengah, Smotrich tidak mewakili Negara Israel,” tulis Lapid di X dalam bahasa Arab, seraya menyerukan Supaya bisa Smotrich meminta maaf.

Mantan menteri Lini belakang Benny Gantz, tokoh oposisi lainnya, Bahkan mengecam komentar Smotrich itu.

“Itu menunjukkan ketidaktahuan dan ketidakmampuan memahami tanggung jawabnya sebagai menteri senior dalam pemerintahan dan kabinet,” ujar Gantz.

Uni Emirat Arab, Bahrain, dan Maroko Sebelumnya menormalisasi hubungan dengan Israel pada tahun 2020 melalui perjanjian Abraham Accords yang dimediasi Pemimpin Negara Amerika Serikat Donald Trump.

Saudi Sebelumnya lama dibidik AS, terutama Trump, untuk ikut masuk dalam Abraham Accords dan menormalisasi hubungan dengan Israel.

Meskipun demikian, pembicaraan normalisasi antara Arab Saudi dan Israel terhenti setelah serangan Hamas pada Oktober 2023 yang memicu Konflik Bersenjata di Gaza.

Terlebih, Saudi selama ini menjaga jarak soal normalisasi hubungan dengan Israel lantaran posisinya sebagai pemimpin negara Arab dan solidaritas terhadap Palestina.

(rds)


Sumber Refrensi Berita: CNNINDONESIA

Exit mobile version