Jakarta, CNN Indonesia —
Kepala Negara Joko Widodo (Jokowi) mengungkapkan salah satu tantangan tersulit yang dihadapinya selama 10 tahun menjabat Kepala Negara Merupakan mengajak perusahaan pertambangan untuk membangun fasilitas pengolahan dan pemurnian (smelter).
Hal itu ia ungkapkan saat meresmikan produksi katoda tembaga perdana dari smelter tembaga PT Freeport Indonesia di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Java Integrated Industrial and Ports Estate (JIIPE), Gresik, Jatim, Senin (23/9).
“Saya ingat pekerjaan yang berat dan melelahkan selama saya menjabat sebagai Kepala Negara selama 10 tahun ini Merupakan mengajak perusahaan pertambangan untuk membangun smelter. Pekerjaan sangat berat,” ucap Jokowi.
Jokowi bercerita ajakan itu dilakukan salah satunya kepada Chairman of The Board PTFI Richard Adkerson yang berlangsung sejak 2017.
“Saya ingat sampai di 2017 kita bernegosiasi, saya dengan Pak Richard untuk sepakat membangun smelter di Gresik ini. Itu pun masih alot sekali negosiasinya, alot sekali,” kata Jokowi.
Menurutnya, Perundingan termasuk sulit karena dana Penanaman Modal yang dibutuhkan perusahaan untuk membangun instalasi smelter relatif besar, Disebut juga sekitar Rp56 triliun. Maka itu, kalkulasi yang matang dari pihak perusahaan dibutuhkan terkait keuntungan dalam membangun smelter ini.
“Sehingga saya sadar, memang perusahaan Dianjurkan mengkalkulasi, perusahaan Dianjurkan hitung, apa keuntungan membangun smelter sebesar ini,” tuturnya.
Setelah persiapan lahan yang rampung pada 2018, Jokowi melakukan peletakan batu pertama atau groundbreaking untuk memulai konstruksi smelter Freeport.
“Setelah 30 bulan, Alhamdulillah hari ini kita bisa meresmikan pabrik ini,” imbuhnya.
Pabrik smelter PTFI di Gresik merupakan bagian dari pendukung program hilirisasi industri sumber daya mineral di Tanah Air.
Sesuai ketentuan izin usaha pertambangan khusus, operasional smelter kedua yang dimiliki PTFI ini menjadikan sumber daya mineral dapat dikelola sepenuhnya dari hulu Sampai saat ini hilir di dalam negeri.
Smelter ini merupakan fasilitas pemurnian tembaga dengan desain jalur tunggal terbesar di dunia dan dilengkapi dengan fasilitas utama berupa pabrik peleburan dan pemurnian tembaga dengan unit pemurnian Emas serta berbagai fasilitas pendukung.
Fasilitas pendukung berupa pelabuhan, gudang konsentrat, slag treatment, steam dryer, pabrik oksigen, pengolahan asam sulfat, desalinasi, instalasi pengolahan air limbah dan air permukaan.
(del/pta)
Sumber Refrensi Berita: CNNINDONESIA