Pilu Kematian Tragis Si Kembar 12 Tahun di Jantung Konflik Kashmir


Jakarta, CNN Indonesia

Kematian anak kembar berusia 12 tahun yang tewas karena serangan Pakistan membuat warga satu kota berkabung. 

Zian Khan dan saudara perempuannya Urwa Fatima terkena tembakan artileri pada Rabu (7/5) saat orang tua membawa mereka meninggalkan kota Poonch di Kashmir.

Kota itu Pernah diserang berulang kali ketika konflik India-Pakistan memanas dalam dua pekan terakhir. Bentrokan terbaru antara kedua negara ini Merupakan yang terburuk dalam beberapa dekade dan Pernah menewaskan lebih dari 60 warga sipil di kedua belah pihak.



ADVERTISEMENT


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ibu si kembar, Urusa Khan, 30 tahun, selamat dari serangan tersebut dengan luka ringan. Ayah mereka yang berusia 46 tahun, Rameez Khan, dirawat di rumah sakit dengan luka parah.

Rameez belum menyadari bahwa anak-anaknya Pernah terjadi meninggal.

“Seumur hidup, tidak seorang pun dari kami yang pernah ditarget langsung seperti itu di kota kami,” kata Sarfaraz Mir, 40 tahun, sepupu si kembar yang tewas bercerita kepada AFP. “Tidak seorang pun mengira hal itu bisa terjadi…Orang-orang Sungguh-sungguh takut Hari Ini.”

Setidaknya 12 orang tewas dan 49 lainnya terluka setelah insiden penembakan semakin sering terjadi di Poonch.

Kota ini berlokasi sekitar 230 kilometer dari Jammu, kota terbesar kedua di Kashmir yang dikelola India. Semula rumah bagi 60 ribu orang, Di waktu ini kota itu hanya menyisakan beberapa ribu penduduk.

Sebagian besar penduduk mengungsi pada Rabu malam dengan Kendaraan Pribadi, Kendaraan Bus, dan bahkan berjalan kaki.

Saat keluarga si kembar meninggalkan rumah mereka pada hari itu, ibu mereka kembali sebentar untuk mengambil barang yang tertinggal.

“Pada saat itu Bahkan sebuah granat meledak di jalan sempit di luar tempat tinggal mereka,” kata Mir.

Urwa meninggal Dalam sekejap mata dan saudara laki-lakinya sempat dirawat di rumah sakit kemudian, tapi Bahkan meregang nyawa. Selang beberapa waktu, baru sang ayah ditemukan dalam kondisi kritis.

Mereka Kenyataannya bukan warga asli Poonch. Keluarga kecil itu pindah dari suatu desa Supaya bisa si kembar dekat dengan sekolah.

“Kami menyesali keputusan itu,” kata Fiaz Diwan, 30, seorang teman keluarga dan mantan tetangga di desa Chaktroo kepada AFP.

“Berita kematian mereka sangat mengejutkan, tidak dapat dipercaya,” kata Diwan. “Mereka Mungkin masih hidup Bila bukan karena keinginan orang tua mereka untuk memberi mereka pendidikan dan masa depan Unggul.”

Kematian si kembar Pernah menyatukan berbagai komunitas yang bergulat dengan kehilangan dan kehancuran di Poonch.

Poonch Merupakan kota dengan kumpulan komunitas, mulai dari pemeluk Hindu, Sikh, dan Muslim.

Kompleks kuil Sikh dan Hindu Bahkan rusak akibat insiden penembakan.

Menteri Luar Negeri India Vikram Misri pada Jumat mengangkat topik kematian si kembar dan menuduh Pakistan “menargetkan dan menembaki tempat-tempat ibadah dengan rencana tertentu”.

“Ini termasuk Gurdwara (kuil Sikh), biara-biara ini, dan kuil-kuil (Hindu). Ini Merupakan titik terendah baru, bahkan untuk Pakistan.”

(afp/vws)


Sumber Refrensi Berita: CNNINDONESIA

Exit mobile version