Jakarta, CNN Indonesia —
Badan Gizi Nasional (BGN) Akan segera menggenjot pelaksanaan Program Makan Bergizi Gratis.
Di waktu ini Bahkan, program Sebelumnya menjangkau 7.444.238 penerima manfaat yang tersebar di seluruh daerah.
Rinciannya; siswa tingkat PAUD/TK/RA setara berjumlah 433.480, SD/MI 3.074.451, SMP/MTs 1.991.877, SMA/SMK/MA/MAK 1.624.041, Santri Ponpes 34.741, PKBM/SLB 13.059, seminari 795, ibu hamil 33.103, ibu menyusui 56.909, balita 176.926, serta siswa Sekolah Rakyat dengan total Sebanyaknya 4.856 penerima mandat.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Nah, dalam 10 hari ke depan, jumlah itu Akan segera dilipatgandakan jadi 15 juta.
“Dalam rangka percepatan Program Makan Bergizi Gratis, Badan Gizi Nasional dalam 10 hari ke depan, Akan segera mengopersionalkan Sebanyaknya 2.401 Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi. Sehingga total Akan segera beroperasi sebanyak 4.788 Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi. Artinya Badan Gizi Nasional dalam 10 hari ke depan Akan segera Menyajikan kurang lebih 15 juta penerima manfaat,” jelas Staf Khusus Badan Gizi Nasional (BGN) Redy Hendra Gunawan dalam pernyataan resmi, Senin (28/7).
Untuk mempercepat program, pihaknya Akan segera merekrut masyarakat miskin untuk menjadi tenaga kerja Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG).
Perekrutan dilakukan untuk menindaklanjuti arahan Pemimpin Negara Prabowo Subianto.
Dengan kebijakan ini, dari 47 tenaga kerja di SPPG, minimal 30 persennya Akan segera dialokasikan untuk keluarga prasejahtera.
“lni sesuai dengan arahan Pak Pemimpin Negara bahwa Program Makan Bergizi Gratis Sangat dianjurkan berdampak terhadap penyerapan tenaga kerja. Kami berharap, dengan kebijakan ini BGN Akan segera berkontribusi terhadap peningkatan penyerapan tenaga kerja, terutama yang berasal dari keluarga desil 1 dan desil 2,” kata Redy.
Selain menggandeng masyarakat miskin menjadi tenaga kerja, ia mengatakan SPPG Bahkan menggandeng kelembagaan ekonomi lokal.
Redy mengatakan jumlah SPPG yang Sebelumnya beroperasi Sampai sekarang hari ini, berjumlah 2.378 unit. SPPG itu beroperasi dengan menggandeng sebanyak 6.076 kelembagaan ekonomi lokal yang menjadi supplier.
Kelembagaan ekonomi lokal itu meliputi koperasi, BUMDes/BUMDesma, dan Usaha Kecil Menengah.
“Sebanyak 93.572 sumber daya manusia dari masyarakat lokal terlibat menjadi relawan SPPG,” kata Redy.
(agt)
Sumber Refrensi Berita: CNNINDONESIA