Bisnis  

Ford Bakal Pemutusan Hubungan Kerja 4.000 Karyawan di Eropa


Jakarta, CNN Indonesia

Ford Berencana putus hubungan kerja (Pemutusan Hubungan Kerja) sekitar 4.000 karyawan yang ada di Eropa secara bertahap selama tiga tahun ke depan. Angka 4.000 ini setara 14 persen dari total pekerja di Eropa.

Perusahaan otomotif itu mengaku tengah mengalami kesulitan karena permintaan Mobil Listrik yang melambat imbas meningkatnya persaingan dengan China.

“Industri otomotif global terus berada dalam periode disrupsi, terutama di Eropa, di mana industri tersebut menghadapi tantangan persaingan, regulasi, dan ekonomi yang belum pernah terjadi sebelumnya,” kata Dave Johnston, wakil Pemimpin Negara Ford untuk transformasi dan kemitraan Eropa dalam sebuah pernyataan dikutip dari CNN, Kamis (21/11).


ADVERTISEMENT


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ford mengatakan proses pemangkasan pegawai Berencana selesai pada akhir 2027 sembari terus dilakukan konsultasi dengan serikat pekerja yang Berencana difokuskan di Jerman dan Inggris.

“Sangat penting untuk mengambil tindakan yang sulit tetapi tegas guna memastikan daya saing Ford Pada waktu yang akan datang di Eropa,” imbuhnya.

Produsen Kendaraan Pribadi global dari Barat memang tengah di bawah tekanan karena penjualan yang lesu akibat persaingan ketat dengan China. Sebab, Tiongkok berhasil mencuri pangsa pasar Mobil Listrik dunia.

Usaha kendaraan penumpang Ford Sebelumnya mengalami kerugian yang signifikan di Eropa dalam beberapa tahun terakhir. Seperti produsen Kendaraan Pribadi lainnya, perusahaan tersebut Harus memangkas harga kendaraan listriknya yang mengakibatkan kerugian besar.

Tahun lalu, perusahaan tersebut mengatakan Berencana memangkas sekitar 4.900 pekerjaan di seluruh Eropa.

Kepala keuangan Ford John Lawler baru-baru ini menulis surat kepada pemerintah Jerman yang menyerukan langkah-langkah untuk memperbaiki kondisi pasar bagi produsen Kendaraan Pribadi.

“Yang kurang di Eropa dan Jerman Merupakan agenda kebijakan yang jelas dan tegas untuk memajukan mobilitas elektronik, seperti Penanaman Modal publik dalam infrastruktur pengisian daya, insentif yang berarti untuk Mendukung konsumen beralih ke Mobil Listrik, Memanfaatkan daya saing biaya bagi produsen, dan fleksibilitas yang lebih besar dalam memenuhi target kepatuhan CO2,” kata Lawler.

Sebelumnya, Volkswagen Bahkan mengatakan Berencana memangkas gaji karyawan sebesar 10 persen untuk melindungi lapangan pekerjaan dan menjaga masa depan perusahaan.

Produsen Kendaraan Pribadi Jerman itu pun berencana untuk menutup sedikitnya tiga pabrik di negara asalnya dan memberhentikan puluhan ribu staf karena pasar Kendaraan Pribadi yang lemah di Eropa dan kehilangan pangsa pasar di China.

[Gambas:Video CNN]

(ldy/pta)



Sumber Refrensi Berita: CNNINDONESIA

Exit mobile version