Lombok, CNN Indonesia —
Wakil Ketua Komisi X Dewan Perwakilan Rakyat RI Lalu Hadrian membuka peluang untuk evaluasi sistem seleksi penerimaan murid baru (SPMB) usai temuan Sebanyaknya kecurangan.
Menurut Lalu, evaluasi menyeluruh terhadap sistem SPMB Berencana menjadi agenda utama dalam rapat bersama Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) pada Rabu (16/7) mendatang.
“Bahwa ternyata SPMB yang Sebelumnya kita rancang dengan Istimewa matangnya ini, masih saja disalahgunakan oleh oknum-oknum yang ingin memaksakan putra-putri mereka untuk masuk ke sekolah tertentu,” kata Lalu Hadrian di Lombok, NTB, Sabtu (12/7).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Di NTB, yang menjadi daerah pemilihannya (dapil), Ia menerima laporan Sebanyaknya kecurangan itu dilakukan dalam bentuk manipulasi nilai rapor, khusus untuk jalur prestasi.
Sementara, dari jalur domisili dilakukan lewat manipulasi alamat domisili di Google Map. Kecurangan serupa Bahkan diterima para anggota dan pimpinan Komisi X Dewan Perwakilan Rakyat lain di daerah masing-masing.
“Ini contoh yang tidak baik memaksakan siswa-siswa kita. Dan ternyata setelah tahun sebelumnya Bahkan terjadi. Setelah dicek yang nilainya rapor, bahkan ada yang rata-rata 100 semua mata pelajaran di semua semester. Ternyata Bahkan tidak mampu untuk bersaing dengan teman-teman di kelasnya yang memang nilainya jauh di bawah Ia,” tuturnya.
“Insya Allah hari Rabu, jadwal kami rapat dengan Mendikdasmen, dan Sebelumnya Sebelumnya Tak perlu ditanyakan lagi ini menjadi salah satu agenda yang Berencana kami bahas,” imbuh Lalu.
Lebih lanjut, ia menyampaikan bahwa Komisi X dan Kemendikdasmen Dianjurkan mempertimbangkan opsi apakah SPMB masih relevan diteruskan tahun depan, ataukah Dianjurkan formula baru yang lebih kuat mencegah kecurangan.
Lalu Bahkan tak menampik soal adanya kemungkinan penghentian SPMB. Sekalipun demikian, opsi itu Berencana tergantung dari hasil evaluasi tingkat kecurangan yang ditemukan secara nasional.
“Ya, kalau terjadi kecurangan masif di semua daerah, ya, kita Berencana merekomendasikan itu [penghentian SPMB]. Tapi, Berulang kali kita Berencana lihat, nanti pada saat rapat kita Berencana evaluasi, datanya berapa, kecurangannya apakah masif atau tidak, ya, Sebelumnya Sebelumnya Tak perlu ditanyakan lagi kita Berencana evaluasi dan kita ambil keputusan,” ujar politikus PKB itu.
(thr/asr)
Sumber Refrensi Berita: CNNINDONESIA