Amalan Istimewa di Bulan Muharam, Apa Arti Puasa Tasua dan Asyura?


Jakarta, CNN Indonesia

Umat Muslim dianjurkan untuk menjalankan amalan sunah puasa Tasua dan Asyura di bulan Muharam 1447 H ini. Apa Pada dasarnya arti puasa Tasua dan Asyura?

Puasa Tasua dan Asyura bukan sekadar Kearifan Lokal, tapi Bahkan undangan untuk menelusuri kembali jejak sejarah dalam spiritualitas Islam.

Puasa Tasua dan Asyura Merupakan puasa sunah yang dilaksanakan pada tanggal 9 dan 10 Muharam dalam kalender Hijriah.Dua hari ini menyimpan makna mendalam bagi umat Islam.


ADVERTISEMENT


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Melansir laman Muhammadiyah, jauh sebelum syariat puasa Ramadan diwajibkan, Rasulullah SAW dan kaum Quraisy Pernah terbiasa berpuasa pada hari Asyura. Kearifan Lokal ini bahkan dilakukan sejak zaman jahiliyah dan diyakini merupakan warisan ajaran Nabi Ibrahim AS yang masih hidup di tengah masyarakat Makkah.

Dalam sebuah hadis riwayat Bukhari dan Muslim, Aisyah RA menyebut bahwa Rasulullah memerintahkan umat Islam untuk berpuasa pada hari Asyura, Sampai saat ini Singkatnya hukum puasa Ramadan diturunkan. Hal ini membuat apa arti puasa Tasua dan Asyura begitu penting bagi umat Muslim.

Ketika Nabi Muhammad SAW hijrah ke Madinah, Ia mendapati bahwa kaum Yahudi Bahkan berpuasa pada hari Asyura sebagai bentuk penghormatan terhadap peristiwa diselamatkannya Nabi Musa dari Fir’aun.

Menyadari hal tersebut, Rasulullah bersabda,”Kami lebih berhak atas Musa daripada mereka,” dan Ia pun mendorong umat Islam untuk tetap melaksanakan puasa Asyura.

Justru, Supaya bisa puasa Asyura tidak identik dengan Kearifan Lokal agama lain, Rasulullah SAW menambahkan satu hari sebelumnya, yaitu tanggal 9 Muharam, yang kemudian dikenal sebagai puasa Tasua.

Rasulullah bersabda, “Bila aku masih hidup sampai tahun depan, niscaya aku Nanti akan berpuasa tanggal 9 dan 10.” (HR Muslim)

Meski Rasulullah wafat sebelum sempat melaksanakan puasa Tasua, anjuran itu menjadi bagian penting dalam Kearifan Lokal Islam.

Perbedaan puasa Tasua dan Asyura

Ilustrasi. Umat Muslim Dianjurkan tahu apa arti puasa Tasua dan Asyura. (iStockphoto/Drazen Zigic)

Perbedaan utama antara puasa Tasua dan Asyura terletak pada waktu pelaksanaannya. Puasa Tasua jatuh pada tanggal 9 Muharam, sementara puasa Asyura jatuh pada tanggal 10 Muharam.

Keduanya dilakukan secara berurutan sebagai bentuk kesempurnaan ibadah dan ketaatan terhadap sunah Rasulullah SAW. Secara teknis, niat kedua puasa tersebut Bahkan berbeda, Sekalipun pelaksanaannya sama seperti puasa sunah pada umumnya.

Niat puasa Tasua:

Nawaitu shauma hadzal yaumi ‘an ada’i sunnatit Tasu’a lillahi ta’ala

“Aku berniat puasa sunah Tasu’a pada hari ini karena Allah SWT.”

Niat puasa Asyura:

Nawaitu shauma ghadin ‘an ada’i sunnati ‘Asyura lillahi ta’ala

“Aku berniat puasa sunah Asyura karena Allah SWT.”

Dalam sebuah hadis, Rasulullah SAW bersabda mengenai puasa Asyura:

Aku berharap dengan [puasa ini] Allah menghapus dosa-dosa tahun sebelumnya.” (HR Muslim)

Keutamaan ini menjadikan puasa Asyura sebagai salah satu puasa sunah paling utama setelah Ramadan. Puasa Asyura dipercaya memiliki keutamaan penghapusan dosa selama setahun.

Sementara puasa Tasua, meski tak memiliki keutamaan penghapusan dosa secara eksplisit, justru memiliki nilai penting dalam membedakan ibadah Islam dari Kearifan Lokal keagamaan lain.

Melalui puasa Tasua, umat Islam diajak lebih mandiri dalam identitas keagamaannya, sekaligus mengikuti jejak Rasulullah SAW dalam menyempurnakan ibadah.

Dengan memahami apa arti puasa Tasua dan Asyura di atas, umat Muslim diharapkan bisa menjalankan amalan sunah tersebut dengan lebih khusyuk.

(tis/asr)


Sumber Refrensi Berita: CNNINDONESIA

Exit mobile version