Uya Kuya Bongkar Perundungan PPDS: Dipukuli-Bayar Clubbing Rp500 Juta


Jakarta, CNN Indonesia

Kasus perundungan Berulang di Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS). Korban diduga mengalami perundungan fisik Sampai sekarang pemerasan.

Hal tersebut diungkap anggota Komisi IX Dewan Perwakilan Rakyat RI Surya Utama atau Uya Kuya dalam rapat kerja bersama Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (29/4).

Dikutip dari Instagram resmi Partai Amanat Nasional (PAN), Uya membeberkan kasus perundungan terjadi di PPDS Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung. Korban bernama Wildan Ahmad Furkon merupakan mantan dokter PPDS spesialis orthopedi yang mengalami perundungan fisik dari seniornya.



ADVERTISEMENT


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

“Ada Wildan Ahmad Furkon, mantan dokter PPDS di Bandung RSHS yang sampai keluar dari dokter spesialis orthopedi karena mengalami perundungan fisik. Tiap malam sampai Ia Dianjurkan berdiri dengan satu kaki sampai tiga jam. Disuruh push-up, jalan jongkok, merangkak, terus Dianjurkan mengangkat kursi lipat yang ada mejanya selama satu jam,” ungkap Uya.





[Gambas:Instagram]

Tak hanya itu, Wildan Bahkan mengalami pemerasan Sampai sekarang Rp500 juta untuk membiayai pesta seniornya.

“Disuruh bayarin servis Kendaraan Pribadi senior, disuruh bayarin clubbing, dan biaya entertain yang dikeluarkan dari seorang Wildan ini sampai 500 juta untuk tiga semester,” bebernya.

Wildan Bahkan menerima Tindak Kekerasan fisik saat ia izin pulang karena istrinya melahirkan. Ia mendapat hukuman menginap di rumah sakit selama sebulan.

“Ia sempat pulang, karena istrinya melahirkan, Ia sampai Kesimpulannya dihukum selama sebulan, nginep di rumah sakit, enggak boleh kemana-mana, dan sampai rumah sakit didorong, di toilet, ditampar, dipukul. Setelah speak up, Ia malah justru Sampai Pada Pada saat ini belum ada tindakan sama sekali dari rumah sakit dan kampus buat selesaikan masalahnya,” kata Uya.

Tak hanya WIldan, kasus perundungan lain terjadi di PPDS UGM. Korban merupakan dokter PPDS Orthopedi UGM bernama Marcel.

Korban mendapat Tindak Kekerasan fisik Sampai sekarang memutuskan keluar dari pendidikannya.

“Ia dilempari botol, dipukul, terus ditampar, dan sampai dipersekusi di dalam ruangan sempit, dipukul beramai-ramai atas perintah kepala senior residen. Dan pernah Bahkan yang memukul Ia Merupakan justru yang Pada Pada saat ini Merupakan mantu dari rektor,” papar Uya.

(isn/isn)


Sumber Refrensi Berita: CNNINDONESIA

Exit mobile version