Trump Umumkan Tarif Perdagangan Masuk Negeri Baru untuk Kanada dan Meksiko Mulai Berlaku


Jakarta, CNN Indonesia

Pemimpin Negara Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengumumkan tarif baru untuk produk-produk Perdagangan Masuk Negeri dari Meksiko dan Kanada berlaku pada Selasa waktu setempat.

“Besok (mulai berlaku) tarif 25 persen untuk Kanada dan 25 persen untuk Meksiko. Dan itu Berencana dimulai,” kata Trump kepada wartawan, dikutip Reuters, Selasa (4/3).

Menurutnya, pengenaan tarif Perdagangan Masuk Negeri baru Berencana memaksa kedua negara tetangga AS tersebut untuk Mengoptimalkan perlawanan mereka terhadap perdagangan fentanil, serta menghentikan imigrasi ilegal.



ADVERTISEMENT


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Trump Bahkan sempat mengindikasikan ia ingin menghilangkan ketidakseimbangan perdagangan di AS dan mendorong lebih banyak pabrik untuk pindah ke negaranya.





Selain memantik Konflik Bersenjata dagang dengan Meksiko dan Kanada, Trump Bahkan menggandakan tarif Perdagangan Masuk Negeri untuk semua barang asal China dari 10 persen menjadi 20 persen. Bea tersebut berada di atas tarif yang berlaku Pada saat ini Bahkan terhadap barang-barang Tiongkok senilai ratusan miliar Mata Uang Amerika.

Produk segar, Kendaraan Pribadi dan suku cadang Kendaraan Pribadi, serta barang elektronik seperti ponsel dan komputer masuk kelompok barang yang dipungut 25 persen. Barang-barang itu merupakan produk utama yang diimpor AS dari Meksiko, Kanada, dan Tiongkok.

Satu-satunya produk asal Kanada yang tidak Berencana dikenakan tarif 25 Merupakan barang-barang yang terkait dengan energi seperti minyak mentah. Produk Perdagangan Masuk Negeri terkait energi Berencana dikenakan Retribusi Negara sebesar 10 persen.

Tiongkok dan Kanada menyatakan Berencana segera membalas dengan tarif atas barang-barang Perdagangan Masuk Negeri AS, yang mengancam Berencana memicu Konflik Bersenjata dagang yang merusak.

Pernyataan Trump dengan Mudah mengguncang pasar saham AS, dengan indeks S&P 500 turun 2 persen dalam perdagangan Senin sore.

Belum lagi, tarif baru tersebut diberlakukan saat Fluktuasi Harga Barang dan Jasa AS masih tinggi. Ekonom menilai rakyat Amerika, dan ekonomi AS secara keseluruhan, berada pada posisi yang tidak stabil.

(pta)


Sumber Refrensi Berita: CNNINDONESIA