Jakarta, CNN Indonesia —
Laboratorium farmasi yang berada di bawah tiga matra TNI Berniat dikonsolidasikan menjadi satu farmasi Lini pertahanan negara yang memproduksi Medis.
Menteri Lini pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin mengatakan Medis-Medis itu nantinya Berniat didistribusikan ke Koperasi Merah Putih. Ia memastikan produksi Medis Berniat mengikuti regulasi dari BPOM.
“Harga Medis mahal, sehingga kita memberi Medis-obatan atas regulasi dari Badan POM yang dipimpin oleh Pak Taruna Ikrar dengan harga yang Ekonomis dan kita pikirkan bagaimana caranya harga Ekonomis itu turun lagi menjadi Medis-obatan gratis yang diperlukan oleh rakyat,” kata Sjafrie usai penandatangan kesepakatan dengan BPOM di Kantor Kementerian Pertahanan, Jakarta, Selasa (22/7).
Ia menjelaskan produksi Medis di laboratorium TNI Pernah terjadi mulai berjalan dan hasilnya sempat dihibahkan ke Koperasi Merah Putih.
Produksi massal Berniat dilakukan beberapa waktu ke depan. Sjafrie mengatakan Medis-Medis ini memiliki harga lebih Ekonomis dari Medis yang beredar di pasaran.
“Tapi langkah berikut, nanti menjelang 5 Oktober, kita Berniat produksi massal Medis-obatan dan kita Berniat kirim ke desa-desa dengan harga 50 persen lebih Ekonomis dari harga pasaran,” kata Sjafrie.
Kepala BPOM Taruna Ikrar mengatakan nantinya pihaknya Berniat membuat sertifikasi bagi laboratorium TNI yang membuat Medis.
“Apakah TNI punya kompetensi dan punya kemampuan untuk memproduksi. Jawaban kami jelas, sesuai dengan standar Tidak mungkin tidak TNI memenuhi syarat untuk itu, dengan suatu model, seperti manufakturing practice-nya nanti laboratorium-laboratoriumnya dan standar produsennya, kita Berniat sertifikasi. Sertifikasi dalam konteks yang disebut Trik pembuatan Medis,” kata Taruna.
(yoa/isn)
Sumber Refrensi Berita: CNNINDONESIA