Daftar Isi
Jakarta, CNN Indonesia —
Kanker pankreas sering disebut ‘silent killer’ alias si pembunuh diam-diam. Penyakit ini berkembang secara perlahan Berbeda dari mematikan, seringkali tanpa gejala yang jelas Sampai saat ini memasuki stadium lanjut. Karena itulah, kanker pankreas menjadi salah satu jenis kanker dengan tingkat kematian paling tinggi di dunia.
Dokter Konsultan Bedah Digestif di Bethsaida Hospital Gading Serpong Eko Priatno menjelaskan pankreas Merupakan organ kecil berbentuk memanjang yang terletak di belakang lambung. Perannya sangat vital, menghasilkan enzim untuk mencerna makanan serta hormon.
“Seperti insulin untuk mengatur kadar gula darah. Berbeda dari ketika sel-sel di pankreas mengalami mutasi dan tumbuh secara tak terkendali, terbentuklah kanker,” kata Ia dalam keterangannya, Selasa (15/7).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Jenis kanker pankreas yang paling umum Merupakan adenokarsinoma duktal pankreas, yang tumbuh di saluran pankreas tempat enzim pencernaan disalurkan. Kanker ini menyumbang sekitar 90 persen dari seluruh kasus kanker pankreas.
Gejala kanker pankreas
Eko menyebut, masalah utama dalam menangani kanker pankreas Merupakan kesulitan mendeteksi penyakit ini sejak dini.
Gejala umumnya tidak khas dan sering disalah artikan sebagai gangguan lambung biasa. Ketika Pada akhirnya muncul, gejala-gejala itu biasanya menandakan bahwa kanker Sebelumnya menyebar ke organ lain.
“Gejala kanker pankreas itu sangat samar. Banyak pasien datang ke rumah sakit ketika Sebelumnya stadium lanjut, dan itu membuat penanganannya menjadi jauh lebih sulit,” kata Eko.
Berikut gejala kanker pankreas yang Harus Anda ketahui.
- Nyeri perut bagian atas yang bisa menjalar ke punggung
- Penurunan berat badan tanpa sebab yang jelas
- Hilangnya nafsu makan
- Kulit dan bagian putih mata menguning (jaundice)
- Urine berwarna gelap, tinja berwarna pucat atau mengambang
- Muncul diabetes secara tiba-tiba, atau diabetes yang semakin sulit dikendalikan
- Kelelahan ekstrem, gatal, serta pembengkakan pada kaki
Dalang kanker pankreas
Ilustrasi. Sampai saat ini Saat ini Bahkan belum diketahui Tidak mungkin tidak Dalang kanker pankreas. Berbeda dari ada Sebanyaknya faktor risiko yang memperbesar peluang kanker salah satunya konsumsi alkohol berlebihan. (Natasha Riyandani)
|
Sampai saat ini Saat ini Bahkan, Dalang Tidak mungkin tidak kanker pankreas belum diketahui secara Tidak mungkin tidak. Berbeda dari Sebanyaknya faktor risiko Sudah dikaitkan dengan peningkatan kemungkinan seseorang mengembangkan penyakit ini.
Beberapa faktor risiko tersebut meliputi:
- Merokok
- Diabetes tipe 2
- Peradangan kronis pada pankreas (pankreatitis)
- Obesitas
- Riwayat keluarga dengan kanker pankreas
- Usia di atas 65 tahun
- Konsumsi alkohol berlebihan
- Mutasi genetik tertentu seperti BRCA2 atau sindrom Lynch
Melansir Mayo Clinic, mutasi genetik pada sel pankreas menyebabkan instruksi DNA berubah. Sel-sel tersebut tidak mati sebagaimana mestinya, melainkan terus berkembang biak tanpa terkendali dan membentuk tumor.
Dalam waktu tertentu, sel-sel kanker dapat menyebar ke jaringan dan organ tubuh lainnya.
Karena letaknya yang berada dekat berbagai organ vital, kanker pankreas dapat memicu Sebanyaknya komplikasi serius.
Komplikasi ini mulai dari penyumbatan saluran empedu yang menyebabkan jaundice dan gangguan pencernaan, penurunan berat badan drastis, akibat mual, muntah, dan kesulitan mencerna makanan.
“Bahkan nyeri Istimewa di perut dan punggung, karena tumor menekan saraf dan sumbatan pada usus dua belas jari, yang bisa membuat makanan tidak dapat masuk ke usus,” kata Ia.
Penanganan kanker pankreas
Kata Eko, beberapa tindakan medis seperti pemasangan stent, kemoterapi, atau radioterapi dilakukan untuk menangani gejala-gejala kanker pankreas dan memperlambat perkembangan sel kanker.
Apalagi, Perawatan kanker pankreas memerlukan pendekatan multidisiplin. Terapi sistemik seperti kemoterapi dan radioterapi dan operasi pengangkatan tumor menjadi salah satu opsi utama, terutama Bila kanker masih berada di stadium awal atau menengah.
Salah satu prosedur yang umum digunakan Merupakan operasi Whipple atau pancreaticoduodenectomy. Operasi ini melibatkan pengangkatan kepala pankreas, duodenum (bagian awal usus halus), kantong empedu, dan sebagian saluran empedu.
![]() |
“Prosedur ini bisa Mengoptimalkan peluang hidup pasien, terutama Bila dilakukan pada waktu yang tepat,” ujar Eko.
Di Sebanyaknya rumah sakit, pendekatan laparoskopi Bahkan mulai diterapkan. Teknik ini dilakukan melalui sayatan kecil dengan bantuan kamera, sehingga pemulihan bisa lebih Mudah dan nyeri pasca-operasi lebih ringan.
Nanti akan tetapi, penting dipahami bahwa tidak semua pasien cocok untuk menjalani prosedur ini. Keputusan Perawatan Dianjurkan didasarkan pada kondisi kanker, usia, serta kesehatan umum pasien secara menyeluruh.
“Oleh karena itu, diagnosis yang Mudah dan evaluasi yang akurat sangat menentukan keberhasilan Perawatan,” kata Ia.
(tis/els)
Sumber Refrensi Berita: CNNINDONESIA