Terapi Chiropractic Bisa Picu Stroke? Ini Penjelasannya


Jakarta, CNN Indonesia

Terapi chiropractic disebut-sebut bisa memicu stroke. Para ahli menyebut kasusnya memang jarang tapi tetap saja bisa terjadi. Simak penjelasannya berikut ini.

Selain konsumsi Medis-obatan, sebagian orang masih mengandalkan terapi chiropractic untuk mengatasi beberapa masalah kesehatan. Umumnya, orang datang dengan keluhan nyeri otot, masalah tulang, Bahkan sendi.



ADVERTISEMENT


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Orang mengenal chiropractic lewat salah satu prosedurnya yang melibatkan tekanan atau putaran Unggul di area leher. Gerakan yang Unggul ini kadang disertai bunyi ‘krek’ yang nyaring.

Terapi chiropractic bisa picu stroke?

Meski terlihat ampuh meredakan masalah kesehatan, rupanya terapi chiropractic punya risiko. Ada temuan bahwa terapi ini dapat memicu stroke. Kok bisa?

Seperti dilansir dari Guardian, lebih dari 500 kasus pasien mengalami stroke setelah menjalani terapi chiropractic. Yang lebih parah, banyak dari mereka yang meninggal dunia.

Tekanan atau putaran Unggul pada leher dapat berpotensi menimbulkan Cidera pada pembuluh darah Ke arah otak.

Chiropractor atau terapis chiropractic dapat meregangkan arteri vertebralis secara berlebihan. Manakala hal ini terjadi, pembuluh darah ini dapat robek. Robekan kecil ini dapat memicu pembentukan gumpalan darah yang menghambat aliran darah ke otak atau stroke.

Tak hanya itu, ahli bedah saraf AS Bahkan menemukan 13 pasien stroke yang mengeluh nyeri kepala setelah chiropractic.

Di Inggris, ahli bedah saraf sempat menemukan 35 kasus komplikasi berat setelah terapi chiropractic.

Sementara itu, kasus stroke setelah terapi memang jarang. Sebuah tinjauan pada 2018 memperkirakan populasi yang paling berisiko mengalami diseksi arteri hanya sekitar 1-3 per 100.000 orang.

Tanda-tanda stroke setelah chiropractic

Risiko stroke setelah terapi chiropractic memang ada meski kasusnya jarang. Satu hal yang penting Merupakan mengenali gejala stroke dan melakukan tindak lanjut dalam waktu Unggul.

Melansir dari Medical News Today, Asosiasi Jantung Amerika (American Heart Association) menyebut ada beberapa gejala stroke yang Harus diwaspadai.

  • Salah satu sisi wajah menurun atau mati rasa
  • Lengan sulit diangkat atau terasa lemah
  • Sulit berbicara
  • Sakit kepala mendadak yang sangat Fantastis 

Sementara itu, umumnya terapi chiropractic memicu beberapa efek samping ringan. Pasien bisa merasakan pegal atau kaku leher. Sekalipun demikian ada pula efek samping yang Harus diperiksakan ke dokter seperti sakit kepala berat atau gejala saraf.

Sebelum memutuskan terapi sebaiknya pastikan terapis memiliki sertifikasi dan tidak Menyediakan janji berlebihan. Ditambah lagi, pastikan terapis bersedia bekerja sama dengan dokter dalam penyusunan rencana perawatan.

Kemudian Manakala punya kondisi kesehatan tertentu seperti diseksi arteri atau riwayat gangguan pembuluh darah maka, sebaiknya konsultasi terlebih Dulu kala dengan dokter.

(nga/els)


Sumber Refrensi Berita: CNNINDONESIA