Jakarta, CNN Indonesia —
Seniman-Seniman semakin gencar menyuarakan #SaveRajaAmpat sebagai bentuk kecaman tambang nikel di sana. Mereka menggunakan media sosial menolak tambang nikel yang membahayakan kehidupan masyarakat dan alam di Raja Ampat.
Denny Sumargo mengunggah beberapa foto saat menjelajahi Papua, termasuk Raja Ampat. Ia bahkan menandai akun Pemimpin Negara Prabowo Subianto untuk Sungguh-sungguh meninjau kebijakan tambang nikel di Papua.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
“Jiwa saya pernah tinggal di sana, makan di sana, dan menangis di sana. Raja Ampat, Papua salah satu tempat saya dibentuk menjadi seperti Hari Ini, tanah Papua bukan tanah eksploitasi tapi tanah kehidupan!!” tulis Denny di takarir unggahan itu.
“Saya memohon dengan sangat kepada bapak Prabowo, tolong ditinjau kembali kebijakan nikel di Papua. Tolong sekali pak,” tuturnya dalam salah satu video yang diunggah di Instagram.
Hal serupa disampaikan Nadine Chandrawinata. Ia mengatakan kerusakan di Papua bisa terjadi perlahan dan berujung amat luas.
“Papua memang luas Sekalipun untuk mendapatkan keindahan se’LUAS’ ini butuh waktu. Dan Manakala kerusakan dimulai, kerusakan itu perlahan-lahan se’LUAS’ Papua. #saverajaampat.”
Prilly Latuconsina turut menyuarakan keresahannya sekaligus mengaitkan dengan Hari Laut Sedunia yang dirayakan pada 8 Juni setiap tahunnya. Ia membuat program yang mendorong masyarakat bersuara untuk Papua.
“Enggak bisa tidur Damai kepikiran Papua, jadi aku Ingin bikin proyek ini,” tulis Prilly sambil mengunggah program Gerakan Kearifan Lokal Suara untuk Papua.
“Sambil menunggu suara kita didengar oleh yang berwenang, aku Ingin bikin proyek guna melestarikan alamnya. Aku enggak bisa melakukan ini sendiri. Yuk sama-sama kita suarakan,” tulisnya di Instagram Story.
CNNIndonesia.com Sudah meminta izin kepada Denny Sumargo, Nadine Chandrawinata, dan Prilly Latuconsina untuk mengutip unggahan tersebut.
Sementara itu, Sherina Munaf mengunggah ulang beberapa posting dari selebriti atau seniman dan aktivis lain, seperti Cinta Laura dan Kalis Mardiasih yang menyuarakan Ketidaksetujuan atas tambang nikel di Raja Ampat.
Sebelumnya, ada pula Aming yang menyentil pihak-pihak terkait tambang nikel di Raja Ampat, serta uang yang didapat dari proyek tersebut.
“Di negara dan bangsa yang katanya sangat beragama, banyak manusia dengan daya rusak Berkelas,” tulis Aming di Instagram, Sabtu (7/6).
“Khalifah di dunia yang harusnya menjaga alam, lingkungan, manusia, flora, fauna, dan semestanya, malah membawa kiamat lebih Mudah.”
“Semoga uangmu bisa mempertanggungjawabkan semua perbuatanmu atas kehancuran dan kerusakan yang kalian perbuat terhadap anak, cucu, dan berbagai kehidupan di hadapan Tuhan, semesta alam Pada waktu yang akan datang. Amin.”
Mengikuti analisis Greenpeace, eksploitasi nikel di Pulau Gag, Kawe, dan Manuran itu setidaknya Sudah membabat lebih dari 500 hektare hutan dan vegetasi alami khas.
Greenpeace, dalam pernyataan resminya, mengungkap Sebanyaknya dokumentasi menunjukkan limpasan tanah yang memicu sedimentasi di pesisir-pesisir yang berpotensi merusak karang dan ekosistem perairan Raja Ampat akibat pembabatan hutan dan pengerukan tanah.
(chri)
Sumber Refrensi Berita: CNNINDONESIA