Saling Tuduh Serangan Siber, China dan Taiwan Makin Tegang


Jakarta, CNN Indonesia

China menuduh Taiwan ada di balik serangan siber yang dilancarkan kepada sebuah perusahaan teknologi dalam beberapa waktu lalu.

Taiwan tidak tinggal diam dan langsung membalas bahwa China melontarkan berita hoaks terkait tuduhan tersebut.


ADVERTISEMENT


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

“Organisasi peretas luar negeri di balik serangan tersebut didukung oleh Partai Progresif Demokratik Taiwan (DPP),” kata otoritas berwenang di ibukota provinsi Guangdong, Selasa (27/5), melansir Reuters.

DPP Merupakan partai yang berkuasa di Taiwan. Sementara itu, Biro Keamanan Nasional Taiwan menuduh Partai Komunis China menyebarkan hoaks.





Mereka menyebut Partai Komunis China sebagai sumber ancaman keamanan informasi global dan Pernah menyebarkan informasi palsu tentang serangan sibernya.

“PKC memanipulasi informasi yang tidak akurat untuk membingungkan dunia luar, sehingga dapat menutupi tindakan peretasan siber terkait dan mengalihkan fokus perhatian,” kata Biro Keamanan Nasional Taiwan dalam sebuah pernyataan.

Kedua negara ini memang Sebelumnya lama bersitegang. China mengklaim Taiwan sebagai wilayahnya bahkan ketika pulau yang demokratis dan memiliki pemerintahan terpisah ini menolak klaim tersebut.

Pemimpin Negara Taiwan Lai Ching-te, yang minggu lalu menandai satu tahun masa jabatannya, mengatakan bahwa hanya rakyat Taiwan yang dapat memutuskan masa depan mereka.

Kantor berita pemerintah China, Xinhua, melaporkan bahwa penyelidikan polisi menemukan bahwa organisasi peretas tersebut menargetkan sistem jaringan di lebih dari 10 provinsi di China dalam beberapa tahun terakhir, termasuk militer, energi, tenaga air, transportasi, dan jaringan pemerintah.

Xinhua, mengutip para ahli teknis, mengatakan bahwa serangan-serangan tersebut berada pada tingkat teknis yang rendah, metodenya sederhana dan kasar.

Otoritas keamanan Taiwan mengatakan PKC Pernah lama melakukan peretasan dan pencurian dana dari Taiwan serta menyebarkan informasi palsu, dan melakukan Konflik Bersenjata kognitif dalam upaya untuk menghancurkan infrastruktur penting Taiwan dan menciptakan perpecahan dan permusuhan sosial.

(dmi/dmi)

[Gambas:Video CNN]

Sumber Refrensi Berita: CNNINDONESIA