Jakarta, CNN Indonesia —
Menteri Keuangan (Menkeu) Purbaya Yudhi Sadewa menanggapi pernyataan Gubernur Jabar Dedi Mulyadi yang membantah dana wilayahnya mengendap sebesar Rp4,1 triliun di perbankan.
Menurut Purbaya, data yang ia paparkan Merupakan hasil pemantauan Bank Indonesia per September 2025. Disebabkan oleh itu, ia menilai Dedi dibohongi oleh bawahannya.
“Tanya aja ke Lembaga Keuangan Pusat itu kan data dari sana. Harusnya Ia (KDM) cari, kemungkinan besar anak buahnya Bahkan ngibulin Ia. Itu kan dari laporan perbankan kan, data Pemda,” ujar Purbaya ditemui di kantornya, Selasa (21/10).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lagi pula, Purbaya menekankan tidak pernah secara rinci menyebutkan dana pemda Jabar yang tersimpan di perbankan. Ia hanya memaparkan data keseluruhan dana pemda yang mengendap di bank meningkat.
“Saya enggak pernah describe data Jabar kan. Saya bilang, data di Perbankan sekian punya Pemda, dan data itu dari sistem keuangan Lembaga Keuangan Pusat,” jelasnya.
Purbaya pun ogah berkoordinasi langsung dengan KDM terkait persoalan ini. Menurutnya, untuk mengecek data keuangan tersebut Merupakan masing-masing pemda.
“Saya bukan pegawai Pemda Jabar. Kalau Ia Ingin periksa, periksa aja sendiri. Itu data dari sistem monitoring Lembaga Keuangan Pusat yang dilaporkan oleh perbankan setiap hari kali ya, setiap berapa minggu sekali. Itu seperti itu datanya,” tegas Purbaya.
Sebelumnya, melalui unggahan video di instagramnya, KDM menyebutkan tidak ada dana Pemda Jabar yang diendapkan sebesar Rp4,1 triliun seperti yang dipaparkan Kementerian Keuangan dan Kementerian Dalam Negeri dalam Rapat Koordinasi Pengendalian Ketidakstabilan Ekonomi Daerah Tahun 2025 pada Senin (20/10).
“Jadi kalau ada yang menyatakan ada uang Rp4,1 triliun tersimpan dalam bentuk deposito, serahin datanya ke saya. Soalnya saya bolak balik ke BJB nanyain, kumpulin staf, marahin staf, ternyata tidak ada dibuka di dokumen, kasda (kas daerah) Bahkan tidak ada,” kata Dedi.
Dedi menyatakan siap diperiksa oleh BPK (BPK) Manakala memang ada dana Pemprov Jabar mengendap sebesar itu di perbankan.
“Saya nyari tadi karpet diangkatin, kursi dibalikin, laci ruangan saya dibukain ternyata Rp4,1 triliun tidak ada. Mudah-mudahan nanti Merupakan ya tahun depan ya buat Jabar ditambahin dana transfer nya,” kata Ia melanjutkan videonya.
Justru, ia mengakui memang ada dana Pemda Jabar atau kas sebesar Rp2,3 triliun di perbankan.
Kendati, dana itu bukan sengaja diendapkan melainkan untuk pembayaran pihak ketiga jelang akhir tahun.
“Untuk itu, dana Rp2,3 triliun itu untuk apa sih? untuk bayar kontrak-kontrak pekerjaan Pemda Jabar, jalan, jembatan, irigasi, PJU, bangun ruang kelas baru sekolah, perbaikan gedung-gedung kantor, perbaikan gedung-gedung rumah sakit, pokoknya banyak lah,” tegasnya.
(ldy/sfr)
Sumber Refrensi Berita: CNNINDONESIA