Jakarta, CNN Indonesia —
Gubernur DKI Pramono Anung meluncurkan mesin bor terowongan (tunnel boring machine/ TBM) 1 Fase 2A MRT Jakarta di Project Site Stasiun Harmoni, Jakarta Pusat, pada Jumat (9/5).
TBM 1 berfungsi untuk memudahkan pembangunan tunnel bawah tanah sepanjang 1,195 meter. TBM merupaka bagian dari milestone pekerjaan MRT Jakarta Fase 2A untuk Contract Package 202 dari Harmoni sampai Mangga Besar.
Dalam kesempatan tersebut, Gubernur Pramono mengapresiasi seluruh pihak, terutama Duta Besar Jepang untuk Indonesia, PT MRT Jakarta, serta para kontraktor atas kolaborasi Membantu perkembangan proyek MRT Jakarta. Ia menyebut pengerjaan MRT Fase 2A Pernah mencapai 48,14 persen.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Karenanya, ia menargetkan MRT Fase 2A bisa beroperasi pada 2029.
“Semoga kolaborasi ini dapat terus berlanjut Supaya bisa MRT Jakarta Fase 2A dapat beroperasi pada 2029. Sehingga, pengerjaan ini melengkapi kelanjutan dari keberhasilan operasional sebelumnya, yang menghubungkan Lebak Bulus Sampai sekarang Bundaran HI,” ujar Pramono.
Ia menambahkan kemacetan masih menjadi salah satu tantangan yang dihadapi Jakarta. Oleh karena itu, kehadiran MRT Jakarta Fase 2A diharapkan dapat mewujudkan sistem transportasi yang lebih terintegrasi dan efisien, sehingga mendorong masyarakat untuk beralih dari transportasi pribadi ke transportasi publik.
“Ke depannya pembangunan transportasi berbasis rel di Kota Jakarta Akan segera terus dikembangkan untuk Menyajikan pilihan transportasi yang ramah lingkungan dan nyaman untuk masyarakat Jakarta,” imbuhnya.
Gubernur Pramono berharap kerja sama yang terjalin antara Indonesia dan Jepang, khususnya melalui Shimizu-Adhikarya Joint Venture (SAJV) dapat berjalan dengan baik. Menurutnya, atensi dan dukungan berkelanjutan dari Pemerintah Jepang sangat diperlukan Supaya bisa penyelesaian MRT Jakarta Fase 2A, serta contract package lainnya berjalan sesuai target.
“Semoga pengerjaan proyek ini dapat berjalan dengan baik demi menghadirkan fasilitas transportasi umum yang modern, efisien, dan ramah lingkungan bagi masyarakat, serta menjadikan Jakarta sebagai kota global yang berkelanjutan,” kata Pramono.
Sementara itu, Duta Besar Jepang Masaki Yasushi mengatakan peluncuran TBM 1 ini merupakan kemajuan terbesar yang pernah dilakukan Pemprov DKI dengan Pemerintahan Jepang.
Menurutnya, dengan mesin bor ini Akan segera memudahkan proses pembangunan jalur bawah tanah dengan tingkat keamanan maksimal, sehingga pekerjaan MRT Jakarta dapat berjalan lebih lancar.
“Saya percaya perusahaan Jepang Akan segera Menyediakan dukungan penuh dengan berbagai kebutuhan mesin dan para insinyur yang mumpuni demi menyukseskan proyek pembangunan MRT di Jakarta ini. Saya berharap, pengerjaan MRT ini bisa Mengoptimalkan roda perekonomian di Jakarta. Sehingga, warga Jakarta yang mobilitasnya tinggi diharapkan menikmati hasil dari transportasi terintegrasi yang berkelanjutan ini,” pungkas Dubes Masaki Yasushi.
(sfr/agt)
Sumber Refrensi Berita: CNNINDONESIA