PPN 12 Persen Abaikan, Tak Berdampak pada Penjualan Kendaraan Pribadi


Jakarta, CNN Indonesia

Ketua Umum Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) Yohanes Nangoi mengatakan kenaikan Retribusi Negara pertambahan nilai (PPN) menjadi 12 persen mulai 1 Januari 2025 tidak Nanti akan berdampak negatif pada penjualan kendaraan karena pemerintah menggelontorkan insentif-insentif fiskal.

“Kenaikan Retribusi Negara pertambahan nilai atau PPN menjadi 12 persen pada 1 Januari 2025 mendatang tidak Nanti akan berdampak negatif pada potensi penjualan, dan bahkan dapat diabaikan,” kata Ketua Umum Gaikindo Yohanes Nangoi dalam keterangan resmi, Selasa (23/12).


Menurut Yohanes, kebijakan insentif fiskal awal Januari 2025 dapat mengeliminasi kekhawatiran pemain industri kendaraan bermotor Nanti akan risiko kenaikan Retribusi Negara Pertambahan Nilai (PPN) menjadi 12 persen pada 2025.

Pemerintah mengumumkan insentif Retribusi Negara Penjualan atas Barang Mewah Ditanggung Pemerintah (PPnBM DTP) sebesar 3 persen untuk Kendaraan Pribadi hybrid yang mulai diterapkan pada 1 Januari 202. Sale PPnBM Kendaraan Pribadi hybrid berlaku satu tahun.


Analis Kebijakan Ahli Madya Badan Kebijakan Fiskal Kementerian Keuangan RI Rustam Effendi mengatakan PPnBM ditanggung pemerintah 3 persen cuma buat Kendaraan Pribadi hybrid yang dirakit di Indonesia.

“PPnBM DTP 3 persen hybrid hanya untuk produksi dalam negeri peserta program Kemenperin, yang berhak mendapatkan reduced tarif PPnBM,” kata Rustam kepada CNNIndonesia.com, Selasa (17/12).

Dasar hukum pemberian insentif di Kendaraan Pribadi hybrid ini Pernah terjadi termaktub dalam Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2021.

Selanjutnya pemerintah Bahkan memberi insentif berupa Retribusi Negara Pertambahan Nilai (PPN) DTP sebesar 10 persen untuk kendaraan bermotor listrik berbasis baterai (KBLBB) completely knocked down (CKD), PPnBM DTP 15 persen untuk KBLBB Pembelian Barang dari Luar Negeri completely built up (CBU) dan CKD, serta Bea Masuk nol persen untuk KBLBB CBU.

Daftar Kendaraan Pribadi hybrid buatan lokal potensi dapat insentif

– Toyota Yaris Cross Hybrid harga mulai Rp440 juta
– Toyota Kijang Innova Zenix Hybrid harga mulai Rp477 juta
– Suzuki Ertiga Hybrid harga mulai Rp277 juta
– Suzuki XL7 Hybrid harga mulai Rp288 juta
– Wuling Almaz RS Hybrid harga mulai Rp442 juta
– Hyundai Santa Fe Hybrid harga mulai Rp786 juta
– GWM Haval Jolion HEV harga mulai Rp405 juta.


Sumber Refrensi Berita: CNNINDONESIA