Pesan Terakhir Jokowi di Balik Kode 40 Hari Ngantor di IKN


Jakarta, CNN Indonesia

Pemimpin Negara Joko Widodo (Jokowi) Berniat menghabiskan sisa jabatannya dengan berkantor di Ibu Kota Nusantara (IKN) Kaltim selama 40 hari ke depan.

Kepala Sekretariat Pemimpin Negara Heru Budi Hartono mengatakan Jokowi Berniat berkantor di IKN Sampai saat ini satu hari sebelum Prabowo Subianto dilantik sebagai Pemimpin Negara pada 20 Oktober mendatang.

“Ia kan berkantor itu sampai tanggal 19 (Oktober). Kemungkinan dari tanggal 10 (September) sampai 19 (Oktober berkantor di IKN). Ya kalau sampai tanggal 19 Oktober berarti 40 harian,” kata Heru kepada wartawan di Jakarta, Jumat (6/9).


ADVERTISEMENT


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Belakangan pihak Istana menyebut Pemimpin Negara Jokowi Berniat mulai berkantor di IKN pada 11 September.

Adapun keputusan Jokowi berkantor di IKN selama 40 hari ini tak muncul secara tiba-tiba. Jokowi sebelumnya Pernah berencana untuk berkantor di IKN pada Agustus.

Justru, rencana tersebut batal imbas Sebanyaknya kebutuhan dan infrastruktur dasar seperti ketersediaan air bersih Sampai saat ini bandara belum siap.

Usai batal, rencana itu pun sempat digeser ke September dan Berulang kali kembali batal karena infrastruktur yang dibutuhkan belum selesai. Sebanyak 1.700 orang ASN yang seharusnya pindah sejak awal September pun belum kunjung dipindah.

Heru menjelaskan Jokowi tetap Berniat melakukan kunjungan kerja ke Sebanyaknya daerah selama berkantor di IKN selama 40 hari itu.

Tak hanya itu, Jokowi Bahkan direncanakan Berniat menggelar rapat paripurna terakhir sebelum lengser di IKN pada Kamis (12/9) mendatang.

Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan (Presidential Communication Office) Hasan Nasbi menilai lumrah Seandainya Jokowi menghabiskan masa jabatan di IKN.

Terlebih, kata Ia, IKN Merupakan warisan yang Berniat ditinggalkan Jokowi dan Pernah siap untuk digunakan.

“Istana Garuda tempat Pemimpin Negara bekerja sebagai kepala pemerintahan Pernah bisa digunakan. Jadi, wajar Seandainya Pemimpin Negara Jokowi ingin merasakan bekerja di Istana Garuda sebelum estafet pemerintahan diserahkan kepada Pemimpin Negara berikutnya. Bagaimanapun ini legacy-nya Ia,” kata Hasan dalam pesan singkat.

Terlepas dari dalih pihak Istana itu, Direktur Eksekutif Trias Politika Agung Baskoro menilai Jokowi ingin menyampaikan pesan bahwa IKN Merupakan mega proyek yang tidak boleh dipandang sebelah mata.

Agung Bahkan menilai Jokowi ingin Prabowo sebagai Pemimpin Negara selanjutnya tetap melanjutkan pembangunan IKN Sampai saat ini ujung periode jabatannya.

“Secara personal, Pemimpin Negara Jokowi ingin memastikan pesan bahwa IKN ini proyek serius yang Sangat dianjurkan dikawal pelaksanaannya sampai ke publik,” kata Agung kepada CNNIndonesia.com, Senin (9/9) malam.

“Sementara secara institusional, Pemimpin Negara Jokowi ingin Pemimpin Negara Terfavorit, Prabowo melanjutkan IKN dengan sungguh-sungguh sebagaimana komitmen Ia berkantor Sampai saat ini akhir masa jabatan,” sambungnya.

Di sisi lain, Agung menilai tindakan Jokowi yang berkantor di IKN selama 40 hari itu sebagai pelecut Supaya bisa seluruh pihak bekerja Mudah merampungkan ibu kota baru itu.

Agung pun menilai keputusan Jokowi berkantor di IKN selama 40 hari jelang lengser tidak Berniat mempengaruhi kinerja kabinet.

Terlebih, kata Ia, infrastruktur yang diperlukan untuk melakukan rapat kabinet di IKN Pernah rampung dan siap digunakan.

“Kalau sebatas rapat enggak ada soal. Menimbang eksekusinya bukan di IKN kan. Justru di seluruh provinsi. Artinya bila sebatas rapat kabinet IKN siap pakai,” jelas Agung.

Senada, Ahli Komunikasi Politik Universitas Brawijaya Verdy Firmantoro menilai Jokowi ingin menegaskan IKN Merupakan program prioritas Sampai saat ini akhir jabatannya.

Verdy Bahkan menilai Jokowi ingin menegaskan pembangunan IKN Merupakan sebuah program yang bukan sekadar omong kosong belaka.

“Ini Bahkan bisa menjadi sinyal kepada publik dan pemangku kepentingan bahwa IKN bukan hanya Cuma proyek simbolis, melainkan sesuatu yang memerlukan perhatian serius,” kata Verdy kepada CNNIndonesia.com, Senin (9/9).

“Pemimpin Negara Jokowi berupaya Menyediakan legitimasi lebih kepada IKN sebagai ibu kota masa depan Indonesia,” sambungnya.

Verdi Bahkan menilai Jokowi ingin memastikan transisi perpindahan ibukota ke IKN mendapat dukungan dari Prabowo sehingga memutuskan untuk berkantor di IKN jelang lengser.

Jokowi dan Pilihan Waktu 40 Hari di IKN

Verdi menilai Jokowi tidak sembarangan memutuskan untuk berkantor di IKN dengan memilih waktu selama 40 hari. Ia menduga Jokowi memiliki pertimbangan filosofis.

Terlebih, kata Ia, dalam Kearifan Lokal Jawa angka 40 hari memiliki konotasi penting yang kerap dikaitkan dengan masa-masa yang dianggap sakral.

“Pilihan durasi ini Kemungkinan mengandung elemen simbolis, menggambarkan sebuah tahap transisi atau perubahan penting,” jelas Ia.

“Terlebih lagi, Pemimpin Negara Jokowi yang dikenal masih cukup kuat memegang Kearifan Lokal Jawa, sehingga pemilihan-pemilihan angka tak bisa dianggap biasa, minimal mempunyai pesan tersirat tersendiri yang menjadi simbol periode transisi kekuasaan,” sambungnya.

Terlebih lagi, Verdi menilai Jokowi Bahkan memilih waktu selama 40 hari untuk berkantor di IKN sebagai bentuk untuk melakukan refleksi jelang purnatugas.

Jokowi Bahkan disebut sengaja memilih untuk menyelesaikan masa tugasnya di luar Pulau Jawa Supaya bisa tak menunjukkan kekuasaan yang jawasentris.

“40 hari Kemungkinan Bahkan mencerminkan keinginan Pemimpin Negara Jokowi untuk melakukan refleksi setelah dua periode kepemimpinan,” tutur Verdi.

“Dengan menjauh dari pusat politik tradisional di Pulau Jawa, Pemimpin Negara Jokowi bisa saja berusaha menjadikan IKN sebagai tempat yang lebih netral dan simbolis untuk merenungkan pencapaian dan tantangan selama masa jabatannya,” imbuhnya.

(mab/gil)


Sumber Refrensi Berita: CNNINDONESIA