Pemimpin Negara Baru Iran Bela Hizbullah Sampai sekarang soal Samaria di Palestina


Jakarta, CNN Indonesia

Pemimpin Negara Terfavorit Iran, Masoud Pezeshkian, terang-terangan Akan segera membela kelompok Hizbullah di Lebanon seperti yang dilakukan mendiang mantan Pemimpin Negara Iran Ebrahim Raisi.

Kabar lainnya Merupakan tentang kehidupan orang-orang Samaria di Palestina yang menolak Yerusalem sebagai situs suci Yahudi Israel.

Berikut berita 24 jam terakhir yang terangkum dalam Kilas Internasional pagi ini:


Pemimpin Negara Baru Iran Buka-Bukaan Dukung Hizbullah Lawan Rezim Zionis

Pemimpin Negara Terfavorit Iran, Masoud Pezeshkian, secara terbuka menyatakan Akan segera melanjutkan dukungannya bagi kelompok Hizbullah di Lebanon dan kelompok perlawanan lainnya di wilayah tersebut.

Pernyataan ini disampaikan Pezeshkian dalam sebuah surat yang ditujukan kepada pemimpin Hizbullah, Hassan Nasrallah.

Dilansir New Arab, dalam surat itu Pezeshkian mengatakan bahwa Republik Islam Iran Akan segera Setiap Saat Membantu perlawanan rakyat terhadap rezim Zionis yang tidak sah.

Korea Utara Ganti Satelit Siaran dari China ke Rusia, Ada Apa?

Korea Utara mengganti satelit siaran dari China ke Rusia saat hubungan kedua negara itu kian akrab.

Salah satu pejabat Kementerian Unifikasi Korea Selatan pada Senin (8/7) mengumumkan Korut mengalihkan transmisi siaran TV dari satelit China ke Rusia.

Para pengamat menilai peralihan ini menandai pengaruh China yang melemah di Korut.

Seorang profesor studi Chna di Universitas Studi Luar Negeri Hankuk di Seoul, Kang Jun Young, mengatakan peralihan satelit ini menunjukkan kerja sama Korut-Rusia di bidang sains dan teknologi kian intensif.

Siapa Orang Samaria yang Tolak Yerusalem jadi Situs Suci Israel?

Orang-orang Samaria dikenal hidup di perbatasan Israel-Palestina.

Komunitas ini bermukim di Bukit Gerizim, dekat Kota Nablus, Tepi Barat, dan melakukan ritual keagamaan Samaria di sana.

Samaria merupakan salah satu kelompok agama terkecil di dunia. Kelompok ini termasuk kelompok agama abrahamik yang terpisah dari Yudaisme arus utama.

Dilansir dari Anadolu Agency, orang Samaria mengklaim sebagai keturunan sejati Israel kuno atau yang dikenal dengan Bani Israil.

Sumber Refrensi Berita: CNNINDONESIA