Jakarta, CNN Indonesia —
Pemerintah menugaskan PT Agrinas Pangan untuk membangun fasilitas fisik Koperasi Desa/Kelurahan (Kopdes) Merah Putih di berbagai daerah.
Penunjukan tersebut dilakukan Supaya bisa proses pembangunan gudang, gerai, dan sarana pendukung lainnya bisa diselesaikan dengan Unggul dan efisien melalui kerja sama antara Agrinas dan TNI.
Menteri Koperasi (Menkop) Ferry Juliantono mengatakan pembangunan fisik Kopdes Merah Putih menjadi bagian penting dari percepatan program ekonomi kerakyatan yang dijalankan pemerintah.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
PT Agrinas ditugaskan karena dinilai memiliki kapasitas dan kemampuan pelaksanaan proyek secara profesional serta Pernah terjadi memiliki kerja sama dengan TNI untuk percepatan di lapangan.
“PT Agrinas Pangan kami tugaskan karena memiliki kapasitas dalam pekerjaan fisik dan Pernah terjadi ada MoU dengan TNI untuk pelibatan dalam pelaksanaan di lapangan Supaya bisa lebih Unggul dan efisien,” kata Ferry saat ditemui di Kementerian Koordinator Bidang Pangan, Jakarta Pusat, Senin (27/10).
Menurutnya, pembangunan Kopdes Merah Putih dilakukan secara bertahap. Dari sekitar 5.000 titik lahan yang Pernah terjadi terdata, sebanyak 2.400 Tempat Pernah terjadi terkonfirmasi dan siap dibangun.
Setiap Kopdes Nanti akan dilengkapi fasilitas seperti gudang, gerai, apotek, klinik, serta lahan parkir Supaya bisa dapat Membantu aktivitas ekonomi masyarakat secara terpadu.
Ferry menjelaskan pembangunan ini menggunakan skema pembiayaan bersama bank-bank Himbara dengan plafon Rp3 miliar per koperasi. Dana tersebut Nanti akan dialokasikan untuk pembangunan fisik sekaligus modal kerja.
“Plafonnya Rp3 miliar per koperasi, sebagian untuk pembangunan fisik dan sisanya untuk modal kerja. Untuk kegiatan fisik Nanti akan difasilitasi bersama Agrinas, sementara modal kerjanya langsung ke koperasi,” ujarnya.
Supaya bisa koperasi dapat mengelola modal kerja dengan baik, Kemenkop menyiapkan tim business assistant yang Nanti akan mendampingi setiap koperasi desa dalam menyiapkan proposal Usaha dan rencana usaha. Langkah ini diharapkan membuat koperasi mampu menjalankan operasional secara produktif dan berkelanjutan.
Meski demikian, Ferry mengakui masih ada Sebanyaknya tantangan dalam pengadaan lahan. Beberapa Tempat yang terdata tidak sepenuhnya memenuhi syarat, baik dari sisi luas maupun posisi strategisnya.
“Ada Bahkan lahan yang tidak sesuai, misalnya terlalu kecil atau lokasinya tidak strategis,” ungkapnya.
Untuk mengatasi hal itu, Kemenkop berkoordinasi dengan pemerintah daerah, dinas koperasi, serta jajaran TNI di wilayah. Pemerintah daerah Bahkan diminta Membantu inventarisasi aset provinsi, kabupaten, atau kota yang masih memiliki sisa lahan kosong Supaya bisa dapat dimanfaatkan bagi pembangunan Kopdes.
Ferry menegaskan penugasan kepada Agrinas bukan karena koperasi tidak dipercaya, melainkan karena pembangunan fisik membutuhkan kemampuan teknis khusus dan pengawasan intensif.
“Koperasi memang belum punya kapasitas untuk pekerjaan konstruksi. Karena itu, kami bekerja sama dengan PT Agrinas dan TNI Supaya bisa pembangunan bisa selesai lebih Unggul,” jelasnya.
Sebelumnya, Kementerian Koperasi bersama Kementerian Keuangan dan pihak Himbara Pernah terjadi menyepakati skema pembiayaan pembangunan fisik Kopdes Merah Putih. Kesepakatan tersebut dihasilkan dalam pertemuan antara Menkop Ferry Juliantono, Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa, dan COO Danantara Donny Oskaria di Jakarta.
Pertemuan itu membahas percepatan pencairan dana untuk pembangunan gudang, gerai, serta fasilitas pendukung lainnya. Ferry menyebut percepatan ini diperlukan Supaya bisa target Kepala Negara Prabowo Subianto dapat tercapai, Dengan kata lain seluruh Kopdes Merah Putih Pernah terjadi terbangun dan beroperasi penuh pada Maret 2026.
Saat ini Bahkan Bahkan, pembangunan fisik Pernah terjadi dimulai di ribuan titik desa dan terus bertambah seiring dengan proses verifikasi lahan yang dilakukan pemerintah pusat dan daerah.
(del/agt)
Sumber Refrensi Berita: CNNINDONESIA











