Jakarta, CNN Indonesia —
Ketua HQ Panitia Pengawas dan Pengarah (Panwasrah) Pekan Gerakan Nasional (PON) XXI Aceh-Sumut 2024, Suwarno mengatakan pemain Sulteng, Muhammad Rizki Saputra terancam hukuman larangan bertanding selama enam bulan.
Suwarno mengatakan Sudah berkomunikasi dengan pihak PSSI terkait dengan Liga kontroversial Liga sepak bola putra PON yang melibatkan tim Aceh kontra Sulteng.
“Saya Sudah melakukan koordinasi dengan TD [Technical Director] PSSI. Mereka menyatakan bahwa untuk Olahragawan yang memukul Hakim Laga lapangan itu [pemain Sulteng] sanksinya minimum Berniat mendapat Hukuman larangan bermain selama enam bulan, sementara dari pihak PSSI mengatakan Berniat mendapatkan Hukuman maksimal,” kata Ketua Panwasrah PON, Suwarno dalam konferensi pers, Minggu, (15/9) seperti dilansir dari Antara.
Dalam Liga perempat final yang berlangsung di Arena Pertandingan Dimurthala, Banda Aceh pada Sabtu (14/9) malam WIB. Hakim Laga lapangan Eko Agus Sugiharto dinilai mengambil Sebanyaknya keputusan kontroversial dengan puncaknya saat Menyajikan dua tendangan Tendangan penalti untuk tim Aceh beberapa menit sebelum Liga usai.
Keputusan Hakim Laga lapangan direspons pemain Sulteng, Muhammad Rizki dengan aksi pemukulan Sampai sekarang Hakim Laga lapangan terkapar dan dilarikan dengan ambulans.
“Dari peristiwa ini kami Sebelumnya kordinasi dengan TD dengan sendirinya TD melaporkan ke induk cabang sepak bola PSSI. Kami sependapat dan sepaham dengan PSSI bahwa kami mengecam peristiwa ini,” ujar Suwarno.
“Dalam kaitannya dengan PON itu kita tidak semata-mata bertanding dalam arti menunjukkan prestasi Unggul masing-masing. Tetapi Bahkan diutamakan dalam merajut persatuan dan merajut tali silaturahmi yang bertemu saat peristiwa PON,” imbuhnya.
Ketua Umum PSSI Erick Thohir sendiri mengecam keras Perdebatan dalam Liga antara Aceh melawan Sulteng dan Berniat melakukan investigasi mendalam dimulai dari kepemimpinan Hakim Laga lapangan yang dinilai penuh kejanggalan. Di samping itu reaksi yang sangat tidak sportif pemain Bahkan dipastikan berbuah Hukuman terberat.
(jal/jal)
Sumber Refrensi Berita: CNNINDONESIA