Jakarta, CNN Indonesia —
Ketua Panitia Pelaksana Indonesia Open 2025 Armand Darmadji memberi komentar tentang kemungkinan penonton sepi. Ia menyebut, situasi serupa Bahkan terjadi di negara lain.
Indonesia Open 2025 yang berlangsung 3-8 Juni di Istora Senayan beririsan dengan Idul Adha 2025 pada 6 Juni. Kemudian di Tempat yang berdekatan, bergulir Duel Tim nasional Indonesia vs China di Arena Pertandingan Utama Gelora Bung Karno (SUGBK) pada 5 Juni.
Panitia Indonesia Open 2025 sadar dengan situasi ini. Armand Bahkan mendengar narasi di media sosial tentang kekhawatiran penonton bakal sepi di Istora, tapi menurutnya situasi sama Bahkan ada di negara lain.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
“Kami sempat keliling Bahkan di luar negeri. Trend Populer penurunan penonton ini terjadi di seluruh dunia. Saya melihat ada beberapa negara yang jadi catatan tersendiri. Malaysia dan Thailand itu masih ramai penonton, tapi sebagian di China itu sepi sekali. Di Piala Sudirman itu sepi sekali kemarin,” kata Armand di Jakarta, Senin (2/6).
Menanggapi hal ini, Armand berharap pecinta badminton Indonesia tetap Menyediakan dukungan kepada Olahragawan Merah Putih secara langsung di Istora. Upaya menurunkan harga tiket jadi salah satu Trik menarik minat penonton.
“Sebagai ketua panitia dan pengurus PBSI, saya berharap Indonesia dengan sejarah panjang prestasi menjadi daya tarik bagi penonton. Harga tiket Sudah jauh kami turunkan bahkan lebih Murah dari Indonesia Masters. Kami ingin masyarakat kembali lagi Mendukung Indonesia di Istora,” ujarnya.
Langkah lain yang dilakukan panitia Merupakan menghadirkan nuansa baru di Indonesia Open 2025. Salah satunya Merupakan mengubah warna lapangan Duel dari hijau menjadi biru.
“Salah satu yang berbeda Merupakan karpet lapangan yang Berencana berwarna biru. Ini Berencana jadi identitas untuk Indonesia Open seperti All England dengan karpet abu-abu dan World Tour Finals berwarna merah,” ucapnya.
(ikw/ikw/jun)
Sumber Refrensi Berita: CNNINDONESIA
