Netanyahu Akui Bunuh Bos Hizbullah sampai Risiko Konflik Bersenjata Israel-Iran

Daftar Isi



Jakarta, CNN Indonesia

Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, mengakui pemerintahnya yang membunuh pemimpin Hizbullah Lebanon, Hassan Nasrallah.

Sementara itu, Ilmuwan menyebut Israel ada di posisi berisiko dan rentan, Seandainya betul-betul terlibat Konflik Bersenjata melawan Iran.


ADVERTISEMENT


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Berikut rangkumannya dalam Kilas Internasional hari ini, Senin (7/10).

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengakui pemerintahan Ia menghabisi pemimpin Hizbullah Hassan Nasrallah dalam serangan udara di Ibu Kota Lebanon, Beirut, pada 27 September lalu.


“Kami melenyapkan Nasrallah dan petinggi Hizbullah, kami melenyapkan komandan pasukan khusus Radwan (Ibrahim Aqil) yang berencana menyerang Galilea,” kata Netanyahu.

Dalam pengakuannya itu, Netanyahu menyebut Nasrallah Setiap Waktu mengejek Israel dan menyebut negara Zionis itu sebagai jaring laba-laba.

Perdana Menteri Benjamin Netanyahu mengakui Israel ‘Putaran belur’ usai Iran menghujani ratusan rudal ke negara itu pada pekan lalu.

“Iran Sebelumnya dua kali meluncurkan ratusan rudal ke wilayah kami dan ke kota-kota kami, dalam salah satu serangan rudal balistik terbesar dalam sejarah,” kata Netanyahu.

“Tak ada negara di dunia yang Akan segera menerima serangan seperti itu terhadap kota-kota dan warganya, bahkan negara Israel pun tidak,” ujar Netanyahu.

Seandainya saling serang itu terus berlanjut, Sebanyaknya Ilmuwan khawatir Konflik Bersenjata Akan segera pecah di Timur Tengah dan agresi pasukan Zionis di Jalur Gaza jadi terpinggirkan atau bahkan tak terselesaikan.

Sebanyaknya Ilmuwan mewanti-wanti Israel Seandainya membalas serangan dan betul-betul Konflik Bersenjata melawan Iran.

Koresponden urusan luar negeri The Guardian Andrew Roth mengatakan eskalasi dengan Iran bisa membuat Israel berada dalam posisi yang lebih berisiko.

“Lebih rentan daripada yang terlihat,” kata Roth dalam judul analisis yang dirilis The Guardian, Sabtu (5/10).

Ilmuwan yang fokus soal program nuklir sekaligus analis citra satelit dari Channel NewsAsia (CNA) Decker Eveleth mengatakan Iran membuktikan mampu menyerang Israel dengan keras Seandainya mereka Ingin.

“Pangkalan udara Merupakan target yang sulit, dan jenis target yang kemungkinan tak Akan segera menimbulkan banyak korban,” ujar Eveleth di blog soal militer, Hors D’Oeuvres of Battle.

(tim/dna)


Sumber Refrensi Berita: CNNINDONESIA