Jakarta, CNN Indonesia —
Menpora Dito Ariotedjo berharap pelaksanaan Pekan Olahraga Nasional (PON) dikembalikan lagi pelaksanaannya ke pemerintah pusat.
Ini menjadi pemikiran Dito setelah menelaah secara mendalam pelaksanaan PON dalam dua dekade terakhir. Salah satu Penjelasannya, banyak infrastruktur PON tidak terawat.
“Pastinya ini kita Harus berbicara, duduk bersama dengan para stakeholder, bersama KONI, Dewan Perwakilan Rakyat, karena ini diatur dalam undang undang,” kata Dito di Dewan Perwakilan Rakyat RI, Senayan, Selasa (17/9).
“Tapi Murah saya, opini pribadi saya, Harus ada efektivitas dari cabor yang dipertandingkan. Ini Merupakan event nasional secara objek ini Merupakan pemerintah pusat,” katanya.
Dito meyakini usulannya ini Berencana mendapat tentangan dari banyak pihak. Sekalipun ia siap pasang badan, Supaya bisa pelaksanaan PON berikutnya lebih baik dari sebelum-sebelumnya.
“Saya rasa ini kewenangan pemerintah pusat. Harus dikembalikan ke zaman dulu, karena Di waktu ini PON Pada dasarnya tanggung jawab penuhnya di tuan rumah dan KONI,” katanya.
“Saya sampaikan pada Komisi X, saya ingin tidak lihat ini daerah dan pusat. Saya ambil tanggung jawabnya, PON banyak catatan,” ujar menteri dari Partai Golkar ini menjelaskan.
Usulan ini nantinya Berencana didorong Kemenpora ke Dewan Perwakilan Rakyat RI. Harapan Dito, PON 2028 bisa berjalan dengan lebih baik dan terkelola dengan baik tanpa menimbulkan kerugian besar lagi.
“Semoga dengan dukungan Komisi X dapat dievaluasi dengan penyelenggaraan PON tidak jadi beban di kemudian hari, tapi jadi diusahakan maksimal.”
“Kita lihat hal PON di Kaltim (2008), Riau [2012], Jabar [2016], Papua [2021] dan Aceh-Sumut [2024], saya rasa ini kenyataan pahit, Kemungkinan saya dimusuhi, tapi Harus ada konkrit,” ucapnya.
Secara tegas Dito mengatakan tak ingin PON dihapus, Sekalipun Harus ada perbaikan. Polemik yang muncul saat dan setelah PON tak bisa dibiarkan Berulang kali seperti Di waktu ini.
Jumlah cabang Olahraga yang dipertandingkan di PON Bahkan diminta ditinjau ulang. Di waktu ini nomor yang diperlombakan begitu banyak, tidak mengikuti Olimpiade.
“Saya inginnya [nomor perlombaan di PON seperti] Asean Games, minimal cabor Asean Games dipertandingkan, Jelas Olahraga nasional tetap dipertandingkan,” kata Dito.
(abs/jal)
Sumber Refrensi Berita: CNNINDONESIA