Mengenal Pecah Pembuluh Darah Seperti yang Dialami Titiek Puspa


Jakarta, CNN Indonesia

Vokalis legendaris Indonesia, Titiek Puspa, meninggal dunia di usia 87 tahun. Sebelum meninggal dunia, Titiek sempat dirawat akibat stroke Sekaligus sempat menjalani operasi darurat akibat pecahnya pembuluh darah di otak.

Bagaimana Pada dasarnya pecah pembuluh darah terjadi?

Melansir berbagai sumber, pecahnya pembuluh darah di otak, dikenal sebagai perdarahan otak atau stroke hemoragik, terjadi ketika pembuluh darah di otak pecah dan menyebabkan darah mengalir ke jaringan otak sekitarnya. Kondisi ini dapat menyebabkan kerusakan sel otak dan berpotensi fatal Bila tidak ditangani dengan Murah.



ADVERTISEMENT


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Gejala dan Dalang

Gejala umum dari pecahnya pembuluh darah di otak meliputi:

• Sakit kepala Fantastis yang muncul tiba-tiba

• Kelemahan atau kelumpuhan pada satu sisi tubuh

• Kesulitan berbicara atau memahami pembicaraan

• Kehilangan keseimbangan atau koordinasi

• Penurunan kesadaran atau pingsan

Dalang utama kondisi ini antara lain tekanan darah tinggi, aneurisma (pelebaran pembuluh darah), Cidera kepala, dan kelainan pembuluh darah bawaan.

Penanganan dan Pencegahan

Penanganan segera sangat penting dalam kasus pecahnya pembuluh darah di otak. Tindakan medis seperti operasi diperlukan untuk menghentikan perdarahan dan mengurangi tekanan pada otak.

Setelah operasi, pasien biasanya memerlukan perawatan intensif dan rehabilitasi untuk memulihkan fungsi tubuh yang Mungkin terganggu. Untuk mencegah terjadinya kondisi ini, beberapa langkah yang dapat dilakukan meliputi:

• Mengontrol tekanan darah dengan pola makan sehat dan Gerakan teratur

• Menghindari merokok dan konsumsi alkohol berlebihan

• Mengelola stres dengan baik

• Melakukan Diagnosis rutin untuk mendeteksi dini faktor risiko

[Gambas:Video CNN]

(tis/tis)


Sumber Refrensi Berita: CNNINDONESIA