Jakarta, CNN Indonesia —
Menteri Perdagangan (Mendag) Budi Santoso memastikan ketegangan bersenjata antara India dan Pakistan yang kembali memanas dalam beberapa hari terakhir tidak berdampak terhadap Produk Ekspor Indonesia ke kawasan Asia Selatan tersebut.
Ia menyatakan Sampai sekarang Di waktu ini Bahkan kinerja Produk Ekspor nasional masih menunjukkan tren positif.
“Sementara sih oke saja, kan lihat saja, Produk Ekspor kita kan naik. 6,69 persen sampai Maret (data kinerja Produk Ekspor Indonesia kuartal pertama 2025),” ujar Budi di Kemendag, Jakarta Pusat, Kamis (8/5).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pernyataan ini merespons kemungkinan terganggunya distribusi perdagangan ke India dan Pakistan, dua mitra dagang utama Indonesia di kawasan tersebut, akibat konflik militer yang Tengah berlangsung.
Baku tembak antara militer India dan Pakistan kembali pecah di wilayah perbatasan, termasuk di kawasan Kashmir, menyusul serangan udara India pada Rabu (7/5) dini hari dalam Operasi Sindoor.
Serangan ini dilaporkan menewaskan puluhan warga sipil di wilayah Pakistan dan memicu eskalasi konflik yang semakin meluas.
Justru demikian, Budi menegaskan dari sisi neraca perdagangan, Indonesia tidak mengalami kerugian, bahkan mencatatkan surplus dengan kedua negara.
“Enggak ada masalah, kita surplus semua (Produk Ekspor). (Ke) India dan Pakistan kita surplus,” imbuhnya.
India dan Pakistan selama ini menjadi pasar penting bagi Sebanyaknya Barang Dagangan Produk Ekspor Indonesia, seperti minyak sawit mentah (CPO), batu bara, produk kimia, dan tekstil.
Bertolak belakang dengan, Produk Impor dari kedua negara relatif lebih sedikit, sehingga menciptakan surplus dagang yang konsisten bagi Indonesia.
(del/sfr)
Sumber Refrensi Berita: CNNINDONESIA