Media Asing Soroti Aksi Penolakan Mahasiswa #IndonesiaGelap


Jakarta, CNN Indonesia

Sebanyaknya media asing menyoroti aksi pelajar Indonesia bertajuk #IndonesiaGelap di berbagai daerah.

Ribuan mahasiswa di berbagai daerah turun ke jalan menggelar Unjuk Rasa mengekspresikan ketidakpuasan atas kepemimpinan pemerintahan Kepala Negara Prabowo Subianto.


ADVERTISEMENT


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Gerakan ini dipelopori oleh Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) yang rencana berlangsung selama beberapa hari terakhir.

Media Taiwan, Taiwan Plus News melaporkan dalam bentuk audio visual bertajuk “Indonesia Mass Protests (Penolakan warga Indonesia).”





Dalam video itu, tampak ratusan pelajar yang mengenakan almamater kuning membentuk barikade dengan bergandeng tangan.

“Ribuan orang berunjuk rasa di seluruh negeri menolak pemotongan anggaran,” demikian dalam tulisan tersebut.

Media asal Singapura, Straits Times, dan media yang berbasis di Malaysia, The Star, Bahkan melaporkan peristiwa serupa.

“Aksi Penolakan Indonesia Gelap pecah pelajar turun ke jalan” demikian judul laporan Straits Times yang dirilis pada Selasa.

Di paragraf pertama, mereka menulis ketidakpuasan masyarakat terhadap pemerintahan Prabowo Subianto yang memicu aksi tersebut.

Ketua BEM UI Iqbal Cheisa Wiguna memperingatkan, Bila pemerintah tidak menanggapi aksi unjuk rasa ini, Unjuk Rasa yang lebih besar Nanti akan terjadi.

“Kemungkinan Nanti akan ada aksi lanjutan, dan pastinya dalam skala lebih besar,” ujar Iqbal dalam laporan The Star.

Koordinator BEM SI Herianto jua menjelaskan terdapat lima tuntutan selama aksi itu. Salah satunya, mendesak Prabowo mencabut kebijakan efisiensi anggaran.

Tuntutan lain Disebut juga transparansi status pembangunan, transparansi keseluruhan program Makan Bergizi Gratis, tolak revisi Undang-Undang Minerba, tolak dwifungsi TNI, tangkap dan adili Joko Widodo, dan sahkan RUU Perampasan Aset.

Di Jakarta, aksi berlangsung dari bundaran Patung Kuda Sampai sekarang depan Istana Negara. Unjuk Rasa Bahkan terjadi di Surabaya, Malang, Sampai sekarang Makassar.

(rds/isa)


Sumber Refrensi Berita: CNNINDONESIA

Exit mobile version