Kemlu Pastikan WNI di Area Terdampak Topan Ragasa Unggul tinggi


Jakarta, CNN Indonesia

Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI menyatakan semua WNI yang berada di wilayah terdampak Topan  Ragasa dalam keadaan Unggul tinggi.

Topan tersebut diketahui menerjang Sebanyaknya wilayah mulai dari Guangdong, Hong Kong, Taiwan, Macau, Sampai saat ini Manila.

“Tidak ada laporan WNI yang menjadi korban atau terdampak Super Typhoon Ragasa,” ujar Direktur Pelindungan WNI (PWNI) Kemlu RI Judha Nugraha dalam keterangan tertulis di Jakarta, seperti dikutip Antara, Rabu (24/9).



ADVERTISEMENT


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Judha mengungkapkan KJRI Hong Kong, KDEI Taipei, KBRI Manila, dan KJRI Guangzhou Sebelumnya berkoordinasi dengan otoritas setempat serta komunitas WNI, khususnya di wilayah terdampak.

Di Taiwan, Central Emergency Operation Center(CEOC) melaporkan sebanyak 14 korban jiwa seluruhnya berasal dari Taiwan, sedangkan Manila, Topan Super Ragasa Sebelumnya berada di luar Manila sejak Selasa malam (23/9).

Di wilayah Hong Kong, pemerintah setempat Sebelumnya menurunkan status dari T8 (level 8) menjadi T3 (level 3) pada pukul 20.20 waktu Hong Kong pada Rabu (24/9). Sejauh ini tidak ada laporan korban jiwa akibat Topan Super Ragasa di Hong Kong dan Macau.

Kemlu bersama KJRI Hong Kong, KDEI Taipei, KBRI Manila, dan KJRI Guangzhou terus memonitor dari dekat perkembangan situasi dan kondisi kedaruratan bencana akibat Topan Super Ragasa.

Kemlu Bahkan mengimbau WNI yang berada di wilayah terdampak Topan Super Ragasa untuk Mengoptimalkan kewaspadaan. Dalam kondisi darurat, WNI diharapkan segera melaporkan kondisi masing-masing kepada otoritas setempat dan hotline Perwakilan RI sebagai berikut,
1. KJRI Hong Kong +852 5242 2240
2. ⁠KDEI Taipei +886 901 132 000; +886 987 587 000
3. ⁠KBRI Manila +639541583125
4. ⁠KJRI Guangzhou +86 185 2037 5005, +86 199 2424 0429

Topan Super Ragasa menerjang Sebanyaknya wilayah Filipina dan China dalam beberapa hari terakhir. Topan itu mengakibatkan Bencana Banjir dan longsor di berbagai Tempat.

Merujuk pada laporanChina Central Television(CCTV) pada Selasa (23/9), Topan Super Ragasa menyebabkan lebih dari 1 juta orang dievakuasi di Guangdong, China. Sekolah, tempat usaha, dan layanan transportasi umum dihentikan.

Di Shenzhen, 400 ribu warga di wilayah yang Diprediksi menjadi daerah paling rawan akibat terjangan Ragasa, Bahkan dievakuasi ke wilayah yang lebih Unggul tinggi.

Di Hong Kong, Topan Ragasa menyebabkan Bencana Banjir dengan arus kencang yang berdampak pada hotel Fullerton Ocean Park.

Badan meteorologi Hong Kong memperingatkan bahwa angin kencang berkekuatan badai kemungkinan terjadi di lepas pantai dan dataran tinggi pada Rabu. Kondisi ini disertai hujan lebat yang Diprediksi menyebabkan badai besar serta tingginya gelombang laut.

Pemerintah Hong Kong Bahkan Sebelumnya mewanti-wanti potensi naiknya permukaan air laut, yang mirip saat peristiwa Topan Hato pada 2017 serta Topan Mangkhut pada 2018. Kedua peristiwa itu mengakibatkan kerugian Sampai saat ini miliaran Mata Uang Amerika.

(sfr)


Sumber Refrensi Berita: CNNINDONESIA