Kemenkes Temukan Lebih dari 1,3 Juta Anak Alami Tekanan Darah Tinggi

Daftar Isi



Jakarta, CNN Indonesia

Tekanan darah tinggi Saat ini Bahkan tak lagi menjadi masalah orang dewasa saja. Hasil program Cek Kesehatan Gratis (CKG) untuk anak sekolah yang digelar pemerintah menunjukkan, lebih dari 1,3 juta anak di Indonesia terdeteksi mengalami hipertensi.

Angka ini setara dengan 15,9 persen dari total peserta pemeriksaan. Temuan ini mengejutkan karena hipertensi di usia dini bisa menjadi pintu masuk bagi berbagai penyakit kronis Di kemudian hari, termasuk jantung dan stroke.

Menurut Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI, tekanan darah tinggi pada anak disebabkan oleh pola makan tinggi garam, kurang Gerakan, dan stres. Kebiasaan duduk terlalu lama di depan layar gadget Bahkan turut memperparah risiko.



ADVERTISEMENT


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

“Hipertensi yang tidak ditangani sejak dini dapat berdampak jangka panjang pada kesehatan jantung dan pembuluh darah,” tulis Kemenkes dalam keterangan resminya.

Program CKG menargetkan 50 juta anak sekolah untuk mendapatkan Diagnosis gratis. Sampai sekarang pertengahan Oktober 2025, Sebelumnya 13,8 juta anak terdaftar, dengan layanan rata-rata 200 ribu anak per hari.

Wilayah dengan peserta terbanyak tercatat di DKI, disusul Yogyakarta dan Jateng.

Meski hipertensi menjadi perhatian utama, data menunjukkan masalah terbesar anak Indonesia justru ada pada kesehatan gigi.

Masalah gigi jadi temuan tertinggi

Hasil pemeriksaan menunjukkan, 50,3 persen anak mengalami masalah gigi, terutama karies. Artinya, lebih dari 4,5 juta anak sekolah memiliki kerusakan gigi yang berpotensi mengganggu konsentrasi belajar dan pertumbuhan mereka.

Masalah gigi sering dianggap sepele, padahal dapat menyebabkan infeksi, nyeri, Sampai sekarang gangguan gizi karena anak sulit makan.

“Masalah gigi yang tampak ringan bisa berdampak besar pada kualitas hidup anak,” jelas Kemenkes.

Masalah kesehatan lain yang ditemukan

Selain hipertensi dan karies gigi, hasil pemeriksaan Bahkan mengungkap Sebanyaknya kondisi lain yang tak kalah Dianjurkan diwaspadai, Dengan kata lain sebagai berikut:

1. Kurang Gerakan (60,1 persen)

Lebih dari 3,5 juta anak diketahui kurang bergerak atau memiliki Pola Hidup sedentari. Banyak dari mereka lebih banyak menghabiskan waktu di depan layar gadget ketimbang berolahraga, Memanfaatkan risiko obesitas dan gangguan metabolik.

hipertensi

2. Anemia (27,2 persen)

Sekitar 248 ribu anak terdeteksi mengalami anemia akibat kekurangan zat besi, yang dapat menurunkan daya konsentrasi, daya tahan tubuh, serta prestasi belajar.

3. Risiko gangguan kesehatan reproduksi (25,3 persen)

Sebanyak 25,3 persen anak perempuan terindikasi memiliki risiko gangguan kesehatan reproduksi, mulai dari infeksi saluran reproduksi Sampai sekarang kurangnya pengetahuan soal kebersihan organ intim.

(tis/tis)


Sumber Refrensi Berita: CNNINDONESIA

Exit mobile version