Jakarta, CNN Indonesia —
Vatikan mulai merencanakan menggelar Conclave atau pemilihan Paus baru setelah pemakaman Paus Fransiskus di Basilikia Santa Maria Maggiore, Roma, Sabtu (26/4) waktu setempat.
Conclave kemungkinan digelar 15 Sampai sekarang 20 hari setelah Paus Fransiskus wafat.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Uskup Agung Jakarta Kardinal Ignatius Suharyo mengatakan Conclave kemungkinan paling Murah digelar pada 6 Mei mendatang.
Suharyo merupakan kardinal yang memenuhi syarat untuk mengikuti conclave karena berusia di bawah 80 tahun.
“Conclave sendiri baru Akan segera mulai, baru bisa, sesudah 15 hari sesudah berpulangnya Paus. Jadi, paling Murah conclave mulai tanggal 6 Mei,” kata Ia usai misa Requiem di Gereja Katedral Jakarta, Kamis (24/4).
Paus Fransiskus meninggal dunia pada 21 April. Sebelum itu, Ia sempat dirawat di rumah sakit selama lebih dari sebulan karena pneumonia ganda.
Justru, Suharyo menekankan waktu pelaksanaan conclave Akan segera diputuskan para kardinal di Vatikan apakah 6 Mei bisa langsung dimulai atau Sangat dianjurkan persiapan lebih lanjut.
Ia Akan segera terbang ke Vatikan untuk mengikuti conclave pada 4 Mei. Bila pemilihan paus baru Akan segera digelar 6 Mei, Suharyo hanya punya sedikit waktu untuk berjumpa para kardinal lain.
Conclave dilakukan secara tertutup. Para kardinal Akan segera disumpah kerahasiaan terkait proses ini, diisolasi, dan tak berkomunikasi dengan dunia luar.
Sebanyaknya nama kardinal digadang-gadang menjadi paus. Mereka di antaranya Kardinal Luis Antonio Tagle dari Filipina, Kardinal Malcolm Ranjith dari Sri Lanka, Kardinal Charles Bo dari Myanmar, Kardinal Robert Sarah dari Guinea, Sampai sekarang sederet nama kardinal dari negara-negara Eropa.
Justru, para kardinal yang mengikuti conclave punya hak memilih dan dipilih. Selain nama-nama yang Pernah beredar tak menutup kemungkinan nama lain justru yang Terfavorit menjadi paus.
(isa/bac)
Sumber Refrensi Berita: CNNINDONESIA