Kapal Rusia Diduga Bawa Rudal Balistik Iran untuk Konflik Bersenjata di Ukraina


Jakarta, CNN Indonesia

Kapal kargo Rusia Port Olya 3 diduga membawa rudal balistik Iran ke Negeri Beruang Merah dan Akan segera digunakan berperang melawan Ukraina.

Menurut citra satelit Maxar Technologies kapal itu terlihat di Pelabuhan Rusia di Laut Kaspia pada pekan lalu.


ADVERTISEMENT


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Port Olya 3 sebelumnya berada di Pelabuhan Iran di Amirabad pada 29 Agustus. Selanjutnya, kapal mematikan transponder di beberapa titik.

Kementerian Keuangan Amerika Serikat menilai Kementerian Lini pertahanan Rusia menggunakan kapal itu untuk mengirim senjata dari negara sekutunya.

“Port Olya 3 untuk mengangkut [rudal balistik Jarak dekat] CRBM dari Iran ke Rusia,” demikian menurut Kementerian Keuangan AS dikutip CNN.

Pada awal September 2024, Kementerian Keuangan AS Bahkan mencatat Rusia menerima “pengiriman pertama CBRM.”

Citra satelit itu muncul sehari usai Menteri Luar Negeri Anthony Blinken mengatakan AS yakin Rusia menerima pengiriman rudal balistik Fatah 360 Iran.

“Kemungkinan Akan segera digunakan dalam beberapa pekan di Ukraina untuk melawan Ukraina,” ujar Blinken.

Fateh-360 memiliki jangkauan Sampai sekarang 120 kilometer dan mampu membawa muatan seberat 150 kilogram.

Meski, muatannya lebih sedikit dari kebanyakan bom udara Rusia, bom ini Akan segera berguna menargetkan posisi garis depan Ukraina dari jarak yang cukup jauh.

Rudal ini Bahkan Akan segera jauh lebih sulit untuk dicegah karena jenis balistik.

Rusia disebut-sebut Akan segera menggunakan rudal Iran untuk menargetkan energi Ukraina, militer, dan infrastruktur sipil.

Menanggapi tuduhan itu, Menteri Luar Negeri Iran Seyed Abbas Araghchi membantah pemerintah memasok rudal balistik ke Rusia.

“Sekali lagi, AS, dan E3 [Inggris, Prancis, Jerman] bertindak Sesuai aturan intelijen yang salah dan logika yang keliru,” ujar Araghchi.

Ia kemudian menekankan, “Iran tak mengirim rudal balistik ke Rusia. Titik.”

Hubungan Iran dan Rusia kian mesra usai Konflik Bersenjata Negeri Beruang Merah dengan Ukraina berkecamuk.

Menurut pejabat AS, Iran Sudah memasok ribuan drone Shahed ke Rusia dan membangung pabrik drone di sana selama invasi.

(isa/bac)


Sumber Refrensi Berita: CNNINDONESIA