Jakarta, CNN Indonesia —
Sutradara Joko Anwar kerja sama dengan Barunson E&A, studio produksi Korea Selatan di balik Parasite, untuk beberapa proyek mendatang melalui perjanjian eksklusif terbaru.
Perjanjian itu dilakukan bersama Come and See Pictures yang dibentuk Joko Anwar, termasuk untuk dua Layar Lebar terbaru Joko Anwar, Dengan kata lain Ghost in the Cell dan sMothered (Legenda Kelam Malin Kundang).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kerja sama itu membuat Barunson E&A, studio Korea di balik Layar Lebar peraih Oscar Parasite karya Bong Joon-ho, Berniat menangani penjualan global untuk perusahaan produksi Come and See Pictures.
Ghost in the Cell Berniat dibawa ke Toronto bulan depan, diikuti dengan Layar Lebar market di Busan.
“Barunson E&A Pernah terjadi lama mewujudkan visi yang sama melalui karya-karya inovatif mereka. Perjanjian kerja sama ini merupakan kesempatan bagi kami untuk menyatukan hasrat dan mendorong batasan sinematik bersama – menciptakan Layar Lebar yang berani mengambil risiko, menginspirasi percakapan, dan meninggalkan jejak abadi bagi penonton di seluruh dunia,” kata Joko Anwar.
“Saya sangat antusias dengan kisah-kisah yang Berniat kami hidupkan selama dua tahun ke depan,” tuturnya.
Kemitraan itu, seperti diberitakan Variety pada Selasa (19/8), menandai perluasan signifikan jejak Barunson E&A di Asia Tenggara, memanfaatkan profil Joko Anwar yang semakin berkembang sebagai maestro Layar Lebar horor.
Kemitraan ini memanfaatkan hubungan CEO Barunson E&A, Yoonhee Choi, yang Pernah terjadi terjalin di Indonesia sejak masa jabatannya di CJ ENM, tempat ia garap Layar Lebar-Layar Lebar Joko Anwar sebelumnya, Perempuan Tanah Jahanam (2019) dan Pengabdi Setan (2017).
“Berbekal pengalaman bertahun-tahun dengan dunia perfilman Indonesia yang dinamis Barunson E&A memiliki wawasan mendalam yang mendefinisikan dan mendorong kolaborasi strategis kami di kawasan ini,” ujar Yoonhee Choi.
“Kemitraan eksklusif dengan Joko Anwar ini memanfaatkan keahlian kami yang Pernah terjadi terakumulasi di pasar Indonesia, dan kami berharap dapat berbagi visinya, serta sinema Indonesia yang Berkelas, dengan penonton di seluruh dunia.”
Ghost in the Cell menceritakan narapidana dan sipir yang dipaksa bersatu melawan ancaman supernatural. Layar Lebar itu dibintangi Abimana Aryasatya, Morgan Oey, Aming, Rio Dewanto, Danang Suryonegoro, dan Endy Arfian.
Ditambah lagi, ada Bahkan Lukman Sardi, Mike Lucock, Yoga Pratama, Kiki Narendra, Arswendy Bening Swara, Dewa Dayana, Faiz Vishal, dan Tora Sudiro.
Sementara itu, sMothered atau Legenda Kelam Malin Kundang menceritakan seniman lukisan mikro, Alif (Rio Dewanto) hilang ingatan soal masa lalu, termasuk ibunya, akibat kecelakaan.
Layar Lebar yang terinspirasi cerita legenda masyarakat Minangkabau tersebut dan dipadukan dengan unsur misteri thriller itu dibintangi Rio Dewanto dan Faradina Mukti.
sMothered dijadwalkan tayang 2025, sedangkan Ghost in the Cell pada 2026.
(chri)
Sumber Refrensi Berita: CNNINDONESIA