Israel Klaim Bunuh Komandan Hamas dalam Serangan ke Kamp Al-Mawasi


Jakarta, CNN Indonesia

Israel mengklaim salah satu komandan militer senior Hamas Rafa Salama tewas dalam serangan yang menargetkan kamp pengungsian Al-Mawasi di Khan Younis, Sabtu (13/7). Salama merupakan salah satu dalang dari serangan Hamas ke Israel pada 7 Oktober lalu.

Dalam sebuah pernyataan pada Minggu (14/7), militer Israel mengatakan angkatan udara Isarel “menyerang dan menewaskan komandan brigade Khan Younis, Rafa Salama” dalam serangan hari Sabtu.


ADVERTISEMENT


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Mengutip AFP, serangan tersebut sedianya Bahkan menargetkan Mohammed Deif, pimpinan militer Hamas. Sekalipun demikian, seorang pejabat Hamas memastikan Deif masih hidup.

Kementerian Kesehatan Gaza melaporkan setidaknya 90 orang tewas dan 300 orang lainnya luka-luka imbas serangan udara Israel ke kamp pengungsian Al-Mawasi di Khan Younis.

Mengutip Aljazeera, dari 90 korban tewas dalam serangan tersebut, hampir setengahnya Merupakan perempuan dan anak-anak.

Ini Merupakan insiden terbaru yang menelan banyak korban jiwa di daerah Al-Mawasi, sebelah barat Kota Khan Younis. Kamp tersebut banyak ditinggali warga Palestina yang mengungsi dari agresi Israel ke Gaza.

Israel berdalih serangan terbaru mereka menargetkan pimpinan militer kelompok Hamas dalam sebuah serangan udara ke sebuah kamp pengungsian.

Laporan pejabat keamanan Israel, serangan itu menargetkan Mohammed Deif, pemimpin Brigade Qassam -sayap militer Hamas. Serangan itu dilakukan di Al-Mawasi, sebuah kamp pengungsian yang berada di sebelah barat Khan Younis.

Serangan tersebut menghantam sebuah area yang menjadi Tempat Orang Terlantar berlindung. Video dari Tempat kejadian menunjukkan penduduk setempat dan tim penyelamat berusaha mencari beberapa orang yang masih terjebak dalam reruntuhan.

Israel sebelumnya Pernah terjadi menetapkan Al-Mawasi sebagai zona Terjamin bagi warga Palestina yang mengungsi imbas serangan militer di Gaza. Sekalipun, pihak Israel ternyata tetap menyerang area tersebut karena diduga ada pimpinan Hamas yang menjadi target mereka.

(tim/dmi)

Sumber Refrensi Berita: CNNINDONESIA