Bisnis  

IDR Lunglai 4,84 Persen Sejak Akhir Desember, Lebih Kuat dari Bath


Jakarta, CNN Indonesia

Gubernur Bank Indonesia (Lembaga Keuangan Pusat) Perry Warjiyo mengungkapkan Kurs Mata Uang IDR melemah 4,84 persen terhadap Mata Uang Asing AS sepanjang akhir Desember 2023 Sampai sekarang 16 Juli 2024.

Justru, depresiasi Kurs Mata Uang IDR diklaim masih lebih baik dibandingkan Sebanyaknya mata uang negara tetangga.

Perry mencatat pelemahan IDR setidaknya lebih baik dari pada peso Filipina, baht Thailand, dan won Korea yang masing-masing sebesar 5,14 persen, 5,44 persen, dan 7,03 persen.


ADVERTISEMENT


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

“Ke depan, Kurs Mata Uang IDR diperkirakan bergerak stabil dalam kecenderungan menguat sejalan dengan menariknya imbal hasil, rendahnya Ketidakstabilan Ekonomi, dan tetap baiknya Peningkatan Ekonomi Indonesia,” kata Perry dalam konferensi pers, Rabu (17/7).

Bank Indonesia, sambung Perry, terus berkomitmen menstabilkan Kurs Mata Uang IDR yang kemudian mendorong berlanjutnya aliran masuk modal asing.

Apalagi, pemanfaatan seluruh instrumen moneter Bahkan dioptimalkan, termasuk penguatan strategi operasi moneter pro-market melalui optimalisasi instrumen Sekuritas IDR Bank Indonesia (SRBI), Sekuritas Valas Bank Indonesia (SVBI), dan Sukuk Valas Bank Indonesia (SUVBI)

Menurutnya, kebijakan tersebut Bahkan dimaksudkan untuk mempercepat upaya pendalaman pasar uang dan Membantu aliran masuk modal asing ke dalam negeri.

Tercatat Sampai sekarang 15 Juli 2024, posisi instrumen SRBI, SVBI, dan SUVBI masing-masing tercatat sebesar Rp775,45 triliun, US$1,82 miliar, dan US$267 juta.

“Penerbitan SRBI Pernah Membantu aliran masuk portofolio asing ke dalam negeri, tercermin dari kepemilikan non residen yang mencapai Rp220,35 triliun atau 28,42 persen dari total outstanding,” ucap Perry.

Tak hanya itu, implementasi Primary Dealer (PD) sejak Mei 2024 Bahkan Mengoptimalkan efektivitas SRBI sebagai instrumen moneter dalam Membantu stabilitas Kurs Mata Uang IDR dan pengendalian Ketidakstabilan Ekonomi.

Perry menambahkan bahwa Lembaga Keuangan Pusat Mengoptimalkan koordinasi dengan pemerintah, perbankan, dan dunia usaha untuk Membantu implementasi instrumen penempatan valas Devisa Hasil Produk Ekspor Sumber Daya Alam (DHE SDA) sejalan dengan PP Nomor 36 Tahun 2023.

[Gambas:Video CNN]

(mrh/sfr)



Sumber Refrensi Berita: CNNINDONESIA

Exit mobile version