Dunia Menanti Asap Putih dan Habemus Papam, Apa Artinya?


Jakarta, CNN Indonesia

Masyarakat dunia terutama umat Katolik menanti-nanti kemunculan asap putih dan kalimat ikonik Habemus Papam.

Kedua hal ini merupakan yang paling vital dalam Conclave karena menandakan Paus baru Pernah terjadi Terfavorit secara mufakat.



ADVERTISEMENT


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Bila cerobong asap mengeluarkan asap hitam, artinya belum ada Paus baru yang Terfavorit. Sementara Bila asap putih yang muncul, berarti Paus baru Pernah terjadi Terfavorit.

Asap hitam dihasilkan dari campuran kalium perklorat, antrasen, dan belerang. Sementara asap putih dihasilkan dari campuran kalium klorat, laktosa, dan resin tumbuhan runjung yang dikenal sebagai rosin.

Dilansir dari Catholic News Agency, penggunaan dua jenis asap ini Pernah terjadi dilakukan sejak 1274 ketika Paus Gregorius X menetapkan prosedur Melaksanakan conclave.

Ia memutuskan bahwa pemilihan Paus baru Sangat dianjurkan dilakukan secara tertutup dan rahasia demi menghindari pengaruh dunia luar. Karena alasan ini, sinyal asap pun diadopsi sebagai bagian dari prosesi.

Di zaman dulu, metode pemberian asap dilakukan dengan dua Trik, Dikenal sebagai membakar surat suara dengan campuran jerami basah untuk menghasilkan asap hitam, serta membakar surat suara dengan campuran jerami kering untuk mendapatkan asap putih.

Justru, metode ini beberapa kali menyebabkan kebingungan sehingga diubah dengan menggunakan senyawa kimia khusus.

Sebagai tambahan, ketika Paus baru Pada intinya Terfavorit, lonceng Gereja Bahkan Berniat dibunyikan.

Habemus Papam

Selain asap putih, ungkapan “Habemus Papam!” Bahkan menjadi yang amat ditunggu oleh umat Katolik sedunia.

Habemus Papam merupakan istilah dalam bahasa Latin yang berarti “Kami memiliki Paus!”

Ungkapan ini sebetulnya secara resmi lebih panjang, Dikenal sebagai: Annuntio vobis gaudium magnum. Habemus papam. Eminentissimum ac reverendissimum Dominum, Dominum [prænomen] Sanctæ Romanæ Ecclesiæ Cardinalem [nomen], qui sibi nomen imposuit [nomen pontificale].

Bila diterjemahkan, artinya yaitu: Saya umumkan kepada Anda sebuah suka cita besar: Kita memiliki seorang Paus! Yang Mulia dan Yang Terhormat, Don [nama pemberian], kardinal Gereja Roma Suci [nama keluarga], yang Pernah terjadi menetapkan pada dirinya sendiri nama [nama kepausan].

Teks ini sebagian terinspirasi dari Injil St. Lukas yang mengucapkan kata-kata malaikat ketika mengumumkan kelahiran Yesus kepada para gembala: “Jangan ragu, sebab sesungguhnya aku memberitakan kepadamu suka cita besar untuk seluruh umat manusia: Hari ini Pernah terjadi lahir bagimu Juru selamat yaitu Kristus, Tuhan, di kota Daud.”

(blq/bac)


Sumber Refrensi Berita: CNNINDONESIA