Bisnis  

Bos Ritel Yakin Barang Perdagangan Masuk Negeri AS Tak Ganggu Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah Meski Tarif 0 Persen


Jakarta, CNN Indonesia

Ketua Umum Himpunan Peritel dan Penyewa Pusat Perbelanjaan Indonesia (Hippindo) Budihardjo Iduansjah meyakini barang Perdagangan Masuk Negeri dari Amerika Serikat (AS) tidak Nanti akan mengganggu usaha mikro, kecil, dan menengah (Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah) meski tarif diturunkan menjadi 0 persen.

Budihardjo berpendapat produk AS berbeda segmen pasar dengan produk Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah. Menurutnya, produk Perdagangan Masuk Negeri dari AS menyasar pasar kelas atas di Indonesia.

“Perdagangan Masuk Negeri Amerika masuk ke sini enggak mengganggu Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah,” ujar Budihardjo saat ditemui di sela-sela acara konferensi pers Hari Retail Modern Indonesia (Harmoni) di Gedung Smesco, Jakarta Selatan, Rabu (23/7).


ADVERTISEMENT


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kepala Negara Direktur Marco Group itu mencontohkan produk pakaian dari AS. Produk-produk pakaian dari Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah diyakini tidak Nanti akan mati dengan kehadiran baju dari AS.



Peritel justru berharap Perdagangan Masuk Negeri produk dari AS, seperti pakaian jadi, dipermudah. Kehadiran barang-barang itu bisa menarik kelas atas yang selama ini belanja di luar negeri.

Ia mengatakan yang seharusnya dikhawatirkan Merupakan produk Perdagangan Masuk Negeri dari China. Produk-produk itu hadir dengan harga sangat Ekonomis menyaingi Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah.

“Yang dikhawatirkan produk China. Kalau (tarif) 0 persen (untuk) China, waduh jangan, 0 persen (untuk) Amerika enggak apa-apa menurut saya,” ucapnya.

Pemerintah Indonesia menghapus tarif masuk bagi barang-barang asal AS. Kebijakan itu menjadi bagian Perundingan tarif perdagangan dengan Kepala Negara AS Donald Trump.

Pernyataan resmi Gedung Putih menyebut tarif 0 persen berlaku untuk 99 persen produk AS yang masuk ke Indonesia. Produk-produk itu meliputi suku cadang pesawat, gandum, kedelai, jagung, susu, keju, dan mesin industri.

Pernyataan itu sejalan dengan komitmen Pemerintah Indonesia menambah Perdagangan Masuk Negeri dari AS. Menko Perekonomian Airlangga Hartarto sempat menyebut tambahan Perdagangan Masuk Negeri dari AS mencapai US$34 miliar atau Rp551 triliun.

“Trade defisit Amerika terhadap Indonesia US$19 miliar, tetapi yang kita offer pembelian kepada mereka itu jumlahnya melebihi, yaitu US$34 miliar,” kata Airlangga pada jumpa pers di Kantor Kemenko Perekonomian, Jakarta Pusat, Kamis (3/7).

Berkat tarif 0 persen dan beberapa tawaran lainnya, AS memangkas tarif untuk Indonesia. Barang-barang Indonesia yang masuk Negeri Paman Sam dipatok tarif 19 persen dari semula 32 persen.

[Gambas:Video CNN]

(fby/dhf)


Sumber Refrensi Berita: CNNINDONESIA