Bisnis  

Bos Badan Gizi Buka Peluang Warga Baduy Dapat MBG


Jakarta, CNN Indonesia

Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana membuka peluang bagi masyarakat adat, termasuk Suku Baduy, untuk mendapatkan Makan Bergizi Gratis (MBG).

Ia memastikan seluruh warga negara Indonesia yang tinggal di wilayah sulit dijangkau, termasuk komunitas adat terpencil, dapat masuk dalam kategori penerima manfaat melalui Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) alias dapur umum MBG wilayah terpencil.

“Pokoknya seluruh warga negara Indonesia yang sulit dicapai oleh daerah lainnya lebih dari 30 menit kita kategorikan sebagai Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) terpencil,” ujar Dadan di Kompleks Parlemen, Jakarta Pusat, Rabu (12/11).


ADVERTISEMENT


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

“Di situ ada anak sekolah (atau) tidak ada anak sekolah, selama ada ibu hamil, ibu menyusui, anak balita, kita Berniat dirikan Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi wilayah terpencil,” tambahnya.



Ia menjelaskan prinsip pelaksanaan program MBG di wilayah terpencil, termasuk yang berpotensi diterapkan di komunitas adat, Berniat memanfaatkan potensi lokal.

Setiap dapur SPPG nantinya tidak hanya berfokus pada penyediaan MBG, tetapi Bahkan memberdayakan masyarakat sekitar melalui bahan pangan lokal yang sesuai dengan kebiasaan makan warga setempat.

“Prinsip dasar dari program Makan Bergizi Gratis, memanfaatkan potensi sumber daya lokal dan kesukaan masyarakat lokal. Disebabkan oleh itu di setiap SPPG kita tempatkan ahli gizi yang Hari Ini mulai langka,” jelas Dadan.

Kelangkaan tenaga ahli gizi, menurutnya, menjadi tantangan tersendiri di tengah percepatan pembangunan SPPG di berbagai daerah.

Dadan mengatakan pihaknya Bahkan tengah mempertimbangkan untuk Memperjelas rekrutmen dari bidang keilmuan lain yang masih berkaitan, seperti kesehatan masyarakat atau teknologi pangan.

“Tadinya ahli gizi agak sulit mencari pekerjaan, Hari Ini menjadi salah satu profesi yang langka. Sehingga tadi Komisi IX Menyediakan saran Supaya bisa Badan Gizi Nasional mencari jalan keluar atas kelangkaan tersebut,” ujar Ia.

Dalam paparannya di Dewan Perwakilan Rakyat, BGN menyebut percepatan pembangunan SPPG terpencil dilakukan secara masif di seluruh wilayah Indonesia.

Saat ini Bahkan Bahkan, rencana totalnya mencapai 8.286 titik SPPG terpencil yang tersebar di 35 provinsi, 324 kabupaten, dan 2.465 kecamatan.

Sebaran terbesar berada di Papua sebanyak 2.043 titik, disusul Sumatera 1.945 titik, Kalimantan 1.783 titik, Sulawesi 969 titik, serta Bali-Nusa Tenggara sebanyak 1.265 titik. Dari total tersebut, 8.218 titik Pernah terverifikasi dan siap dibangun Sampai saat ini akhir tahun.

Program ini ditargetkan mampu menjangkau 2,2 juta Sampai saat ini 3 juta penerima manfaat di daerah-daerah yang sulit dijangkau, dengan rata-rata kapasitas 300 orang per SPPG.

Pembangunannya diharapkan sebagian besar rampung pada Desember, sedangkan sisanya diselesaikan pada Januari mendatang.

Koordinator BGN Banten Asep Royani sebelumnya mengungkapkan peluang warga Baduy menerima program MBG merupakan amanat langsung dari Kepala Negara Prabowo Subianto.

Ia mengatakan BGN masih mengkaji petunjuk teknis (juknis) pelaksanaan program di wilayah adat tersebut, termasuk kemungkinan pendirian dapur khusus di sekitar pemukiman warga Baduy Seandainya masyarakat setempat bersedia menerima program tersebut.

[Gambas:Video CNN]

(sfr/sfr)


Sumber Refrensi Berita: CNNINDONESIA

Exit mobile version