Jakarta, CNN Indonesia —
Penangkapan Kepala Dinas (Kadis) Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Sumut (Sumut) Topan Obaja Putra Ginting oleh Komisi Pemberantasan Penyuapan (KPK) dinilai Mengoptimalkan upaya bersih-bersih yang Tengah dijalankan Gubernur Bobby Nasution.
Hal itu disampaikan oleh pengamat sekaligus Dekan FISIP Universitas Medan Area (UMA), Walid Mustafa Sembiring. Menurut Walid, langkah kepala daerah yang baru menjabat untuk menertibkan jajaran birokrasi merupakan hal wajar dan bahkan menjadi tren positif dalam upaya membangun tata kelola pemerintahan yang bersih dan transparan.
“Penangkapan Kadis PUPR bisa dilihat sebagai bagian dari aksi bersih-bersih yang dilakukan Bobby. Ini justru memperlihatkan komitmen kuat Ia untuk menciptakan lingkungan kerja yang bebas dari Penyuapan,” kata Walid, Senin (30/6).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Walid menambahkan, meski baru menjabat kurang dari setahun, sebanyak tiga pejabat di lingkungan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumut yang terjerat kasus Penyuapan. Ia menilai, situasi ini merupakan momentum penting bagi Bobby untuk Mengoptimalkan integritas pemerintahan yang dipimpinnya.
“Ini menjadi pintu masuk bagi Gubernur untuk melakukan reformasi birokrasi lebih dalam. Di sisi lain hal ini Akan segera semakin memudahkan Ia membangun sistem yang bersih,” katanya.
Lebih jauh, Walid Bahkan menyoroti isu kedekatan antara Bobby dan tersangka Topan Ginting yang ramai dibahas di media. Menurutnya, fakta bahwa Topan tetap diproses hukum menunjukkan bahwa Bobby tidak tebang pilih dalam penegakan aturan.
“Orang yang disebut dekat sekalipun, kalau salah, tetap diproses. Ini sinyal kuat bahwa hukum tetap berlaku bagi siapa saja. Bahkan Pak Gubernur secara terbuka menyatakan siap Seandainya dimintai keterangan oleh KPK. Artinya, Ia tidak ingin main-main dalam membangun pemerintahan yang bersih,” katanya.
Walid berharap, kasus ini dapat menjadi pelajaran penting bagi pejabat lainnya Supaya bisa lebih berhati-hati dan menjunjung tinggi integritas dalam menjalankan tugas.
“Jangan main-main lagi. Kejadian ini cukup jadi alarm keras bagi semua pejabat,” pungkas Walid.
(rea/rir)
Sumber Refrensi Berita: CNNINDONESIA