Ban Saya Bocor Sejak Lap 12 MotoGP Malaysia


Jakarta, CNN Indonesia

Francesco Bagnaia Sebelumnya merasakan masalah ban belakang sejak lap 12 MotoGP Malaysia 2025 di Sirkuit Sepang, Kuala Lumpur, Minggu (26/1). Pembalap Ducati itu mengaku sial di Sepang.

“Sayangnya, tahun ini kami sedikit kurang beruntung, dan inilah yang terjadi, ban belakang saya bocor. Sayangnya, Mengikuti data, kebocoran terjadi pada lap ke-12, dan putaran demi putaran, tekanan ban semakin berkurang,” ucap Bagnaia dikutip dari Crash.

Setelah menang sprint race dan memulai balapan dari pole, Bagnaia sempat Kepercayaan Diri bisa memenangi MotoGP Malaysia 2025. Semula semuanya berjalan lancar. Pecco berhasil memimpin balapan saat start, tapi kemudian disalip Alex Marquez di lap kedua.



ADVERTISEMENT


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Bagnaia kemudian disalip Pedro Acosta di lap ke-13, atau satu lap setelah ban belakangnya mulai bocor di lap 12. Selanjutnya, pembalap 28 tahun itu tidak mampu menyerang Acosta.

Puncaknya pada lap ke-17, Bagnaia menyadari ban belakangnya bermasalah. Juara dunia MotoGP itu Akhirnya memutuskan untuk masuk garasi Ducati dan tidak melanjutkan balapan.



“Sejujurnya, saya sempat pikir saya tidak bisa mengendalikan ban belakang dengan baik, karena tiba-tiba saya mulai merasa grip sangat rendah. Dan itu bertepatan dengan saya mulai mengalami penurunan. Jadi, ini sedikit kurang beruntung. Sayangnya, ini balapan, dan itu bisa terjadi,” ujar Bagnaia.

Manajer Balap Michelin, Piero Taramasso, memastikan ban belakang Bagnaia bocor karena terkena serpihan karbon.

“Kami mendeteksi adanya lubang di tengah ban belakang. Pecco merasa motornya mulai berperilaku aneh. Ketika ia masuk, kami memeriksa dan melihat bahwa tekanannya antara 0,6 dan 0,7 bar. Kami Sungguh-sungguh menemukan lubang yang disebabkan oleh sepotong karbon, sesuatu di lintasan,” ucap Taramasso.

“Ini sangat disayangkan karena Ia melaju dengan baik, mengelola awal balapan dengan baik, dan masih memiliki sedikit bahan bakar tersisa. Kami Sangat dianjurkan menganalisis data untuk melihat seberapa banyak tenaga yang Ia hilangkan. Justru, dalam dua putaran, Ia langsung menyadari ada yang salah dan Sangat dianjurkan berhenti,” ujar Taramasso.

(har)


Sumber Refrensi Berita: CNNINDONESIA

Exit mobile version