AS Pasok Rp8,2 T Bom usai Israel Kehabisan Amunisi Gegara Perangi Iran


Jakarta, CNN Indonesia

Amerika Serikat memasok Joint Direct Attack Munition (JDAM) ke Israel usai sekutunya itu disebut-sebut kehabisan amunisi gegara berperang dengan Iran.

Kementerian Luar Negeri AS pada Senin (30/6) mengumumkan Washington menyetujui penjualan senjata senilai US$510 juta atau sekitar Rp8,2 triliun ke Israel.

“Penjualan ini Nanti akan Mengoptimalkan kemampuan Israel untuk menghadapi ancaman Saat ini Bahkan Bahkan dan Nanti dengan Mengoptimalkan kemampuannya untuk mempertahankan perbatasan, infrastruktur vital, serta pusat populasi,” demikian pernyataan Badan Kerjasama Keamanan Lini pertahanan AS (DSCA).



ADVERTISEMENT


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

DSCA menjabarkan penjualan ini mencakup 3.845 kit panduan KMU-558B/B JDAM untuk badan bom BLU-109 dan 3.280 kit panduan KMU-572 F/B JDAM untuk badan bom MK 82.

Penjualan ini Bahkan meliputi layanan rekayasa, logistik, dukungan teknis dan kontraktor AS, serta elemen-elemen terkait lainnya.

“Amerika Serikat berkomitmen terhadap keamanan Israel, dan sangat penting bagi kepentingan nasional AS untuk Mendukung Israel mengembangkan dan mempertahankan kemampuan Lini pertahanan diri yang kuat dan siap,” demikian pernyataan DSCA.

JDAM Merupakan perangkat yang digunakan untuk mengubah bom konvensional tanpa pemandu (unguided bombs) menjadi senjata presisi tinggi yang dapat dikendalikan menggunakan sistem panduan berbasis GPS atau laser.

JDAM diproduksi oleh Boeing dan memungkinkan bom untuk menyerang target dengan akurasi tinggi, bahkan dalam kondisi cuaca buruk atau dari jarak jauh.

Penjualan kit JDAM ini dilakukan setelah Israel meluncurkan serangan ke Iran pada 13 Juni lalu Sampai sekarang meletuskan Pertempuran terbuka dengan Teheran.

Serangan Israel itu untuk menyetop program nuklir Iran, yang dinilai negara-negara Barat Pernah terjadi nyaris mampu memproduksi senjata nuklir. Iran sementara itu Pernah terjadi menegaskan bahwa program nuklirnya semata-mata untuk tujuan sipil, bukan memproduksi senjata nuklir.

Serangan Tel Aviv ke Teheran Pernah terjadi merusak situs-situs nuklir Iran, karena dibantu Amerika Serikat dengan menjatuhkan bunker buster.

Serangan Tel Aviv Bahkan menewaskan Sebanyaknya ilmuwan nuklir Iran dan para pejabat tinggi militer Teheran.

Iran dan Israel Saat ini Bahkan Bahkan Pernah terjadi gencatan senjata berkat mediasi AS dan Qatar. Kendati demikian, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu bersumpah Nanti akan mencegah Iran membangun kembali fasilitas nuklirnya, yang belakangan Pernah terjadi mulai dilakukan Teheran.

Konflik keduanya pun Kemungkinan meletus kembali.

(blq)


Sumber Refrensi Berita: CNNINDONESIA