Jakarta, CNN Indonesia —
Jaksa Agung di Los Angeles, Amerika Serikat, Nathan Hochman mengajukan tuntutan terhadap delapan orang yang diduga menyerang polisi, merusak gedung, dan merampok toko selama Penolakan anti-imigrasi belakangan ini.
Kantor Hochman mengumumkan tiga orang didakwa menggunakan kembang api dan sepeda Kendaraan Bermotor Roda Dua untuk melukai petugas.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dikutip LA Times, Rabu (11/6), ketiga orang itu Disebut juga Juan Rodriguez dari Gardena didakwa melakukan penyerangan terhadap petugas polisi, melawan penangkapan, dan menganjurkan Tindak Kekerasan terhadap petugas. Ia Bahkan diduga mendistribusikan kembang api dan melemparkan ke polisi selama Penolakan.
Selanjutnya Merupakan Randy Paul Ruiz dan Georgina Ravallero. Mereka Bahkan didakwa melakukan penyerangan terhadap polisi terkait insiden 8 Juni di dekat jalan Temple dan Alameda dekat pusat penahanan imigrasi di pusat kota.
Di hari itu, dua sepeda Kendaraan Bermotor Roda Dua terlihat melaju perlahan di antara kerumunan demonstran, menghidupkan mesin diiringi sorak sorai penonton. Beberapa saat kemudian, sepeda Kendaraan Bermotor Roda Dua itu menabrak barisan polisi LAPD yang menghalangi Jalan Alameda.
Dalam konferensi pers pada Rabu, Hochman dan Kepala Kepolisian Los Angeles Jim McDonnell mengatakan Ruiz dan Ravallero sengaja menabrakkan sepeda Kendaraan Bermotor Roda Dua mereka ke garis polisi. Keduanya terancam hukuman lebih dari enam tahun penjara Seandainya terbukti bersalah.
Hochman Bahkan mengumumkan tuntutan terhadap dua orang yang diduga ikut serta dalam pembobolan toko Nike di pusat kota LA pada Minggu malam, dan tuntutan vandalisme berat terhadap orang-orang yang Dituding merusak Balai Kehakiman di pusat kota.
Dalam kesempatan ini, Hochman menegaskan Protes Merupakan kebebasan berpendapat yang dilindungi undang-undang, tetapi lain hal Seandainya ada Tindak Kekerasan.
Hochman mengatakan mereka yang terlibat dalam Tindak Kekerasan, pencurian atau perusakan properti saat Unjuk Rasa Berniat menghadapi konsekuensi berat.
“Seandainya orang ingin menghina, kami Berniat melindunginya,” kata Hochman.
Ia lalu berujar, “Seandainya orang ingin melakukan kejahatan, kami Berniat menuntutnya.”
Los Angeles memanas saat warga berdemonstrasi menuntut pembebasan warga yang ditangkap ICE pada pekan lalu.
Mulanya Protes berlangsung damai. Tidak seperti, situasi berubah ketika Trump mengirim ribuan pasukan Garda Nasional ke Los Angeles tanpa izin gubernur dan wali kota.
Dalam video yang beredar tampak Sebanyaknya orang menjarah toko Adidas, Apple Store, apotek, bahkan apotek ganja medis di tengah Protes itu.
Demi keamanan dan situasi yang lebih kondusif, Wali Kota Los Angeles mendeklarasikan keadaan darurat dan menetapkan jam malam di sana. Bagi siapa saja yang ketahuan melanggar Berniat ditangkap lalu dihukum.
(isa/rds)
Sumber Refrensi Berita: CNNINDONESIA