Jakarta, CNN Indonesia —
Ketua Badan Pengembangan Jaringan Internasional Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Jodi Mahardi menyebut-nyebut soal propaganda Hasbara yang dipakai Israel untuk menarik simpati masyarakat global.
Jodi saat itu Dalam proses bicara mengenai dukungan kuat PBNU terhadap Palestina usai lima Nahdliyin bertemu dengan Pemimpin Negara Israel Isaac Herzog.
Jodi mengatakan PBNU Membantu tegas Palestina seiring dengan serangan Israel yang melanggar HAM (HAM) dan tindakan Israel tidak dapat diterima di era modern.
“Sikap Nahdlatul Ulama (NU) terhadap Israel dalam konteks Hubungan Antar Negara sangat jelas dan tegas. NU mengecam keras tindakan kejahatan kemanusiaan dan penjajahan yang dilakukan oleh Israel terhadap Palestina,” kata Jodi kepada CNNIndonesia.com, Selasa (16/7).
“Terkait dengan program Hasbara yang dilakukan oleh Israel, NU menyadari bahwa ini Merupakan upaya propaganda untuk menarik simpati dunia. Meskipun demikian demikian, kita (Indonesia) Dianjurkan tetap fokus pada fakta-fakta yang ada di lapangan dan penderitaan yang dialami oleh rakyat Palestina. Propaganda tidak bisa menutupi kenyataan dari tindakan-tindakan yang melanggar HAM,” Jodi melanjutkan.
Terkait pertemuan lima kader NU ini sendiri, Ketua Umum Pengurus Besar NU (PBNU) Yahya Cholil Staquf Pernah terjadi menegaskan bahwa itu tidak atas nama PBNU.
Apa itu Hasbara?
Kata Ibrani Hasbara secara harfiah memiliki arti “menjelaskan” dalam bahasa Indonesia. Kata ini dipopulerkan pada awal abad ke-20 oleh aktivis dan jurnalis Zionis Polandia, Nahum Sokolow.
Hasbara pada dasarnya sama seperti propaganda lain. Meskipun demikian demikian, Hasbara seringkali dianggap sebagai gambaran distorsi dan rekayasa peristiwa demi peristiwa yang lebih terperinci yang digunakan Israel untuk membenarkan tindakan dan kebijakan kontroversialnya.
Propaganda Hasbara pada hakikatnya Pernah terjadi dilakukan sejak zaman dulu. Di era modern, propaganda ini pun mulai beralih ke dalam bentuk video, infografis, serta unggahan viral media sosial maupun tagar (hashtag).
Hasbara memiliki beberapa fungsi. Salah satunya yaitu membenarkan aksi militer menargetkan wilayah sipil maupun warga sipil itu sendiri. Hasbara Bahkan dipakai untuk mengoper kesalahan ke kelompok milisi Hamas, biasanya atas tewasnya sebagian besar warga sipil.
Contoh Hasbara yaitu pernyataan Israel mengenai Hamas menggunakan sekolah Sampai saat ini rumah sakit sebagai fasilitas militer. Ada pula soal Hamas yang disebut menggunakan warga Palestina sebagai “perisai manusia.”
Israel menggunakan foto-foto satelit serta pengakuan para tahanan Hamas untuk Membantu klaim ini. Meski begitu, tak ada bukti yang dapat diverifikasi secara independen.
Negeri Zionis Bahkan menggunakan Hasbara dalam bentuk disinformasi untuk dijadikan senjata melawan amarah publik atas kebrutalan Israel.
Contohnya yaitu ketika Israel memerintahkan warga Palestina untuk evakuasi dari satu wilayah ke wilayah lain. Perintah itu seakan menunjukkan bahwa Israel berusaha mencegah warga sipil menjadi korban jiwa.
Meskipun demikian demikian, Bila dicermati lebih dalam, perintah itu merupakan dalih yang kuat untuk membenarkan serangan Zionis ketika menewaskan warga sipil.
Militer Nanti akan menyatakan bahwa mereka Pernah terjadi meminta warga evakuasi sehingga bukan salah mereka jiwa ada warga yang tewas akibat serangan.
Dilansir dari The New Arab, fungsi Hasbara lainnya yaitu untuk menggambarkan bahwa Israel merupakan korban atau bahkan pihak yang tertindas.
Fungsi ini Kemungkinan tepat Bila digunakan dalam Pertempuran Arab-Israel 1967. Meskipun demikian demikian Nanti akan sangat tak masuk akal Bila dipakai dalam konflik di Gaza.
Pasalnya, Israel merupakan negara produsen senjata yang mendapat dukungan besar dari Amerika Serikat dan negara-negara Eropa. Israel sama sekali tidak lebih lemah dari Hamas.
Dikarenakan oleh itu, pernyataan Zionis bahwa Hamas menimbulkan ancaman bagi keberadaan Israel tidak relevan.
(blq/bac)
Sumber Refrensi Berita: CNNINDONESIA