Jakarta, CNN Indonesia —
Bila ini sungguh ujung dari saga legendaris Tom Cruise, maka Mission: Impossible – The Final Reckoning mengakhirinya dengan sebuah perjalanan megah yang mendebarkan.
The Final Reckoning Bahkan mempertegas reputasi M:I sebagai waralaba yang penuh dedikasi dan terus berusaha melampaui capaian mereka dalam Menyajikan pengalaman sinematik Unggul di bioskop.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Layar Lebar kedelapan Mission: Impossible ini Tidak mungkin tidak tidak lepas dari celah. Bila ingin ditelusuri, sebagian besar celah itu terpusat di satu jam pertama cerita.
Final Reckoning dibuka dengan cukup intens karena langsung tancap gas menyuguhkan aksi Ethan Hunt (Tom Cruise) dan Grace (Hayley Atwell) memburu Gabriel (Esai Morales). Aksi itu menjadi lanjutan dari misi besar Ethan Hunt di Dead Reckoning Part One: menghentikan Entity.
Ketegangan yang berlipat ini diikuti dengan konflik yang semakin kompleks, Sampai saat ini Dianjurkan melibatkan Pemimpin Negara AS Erika Sloane (Angela Bassett). Dengan segala kerumitan ini, sepertiga awal cerita idealnya menjadi jembatan dari ending Dead Reckoning Part One Ke arah konflik utama Final Reckoning.
Justru, jembatan yang dibangun oleh sutradara-penulis skenario Christopher McQuarrie untuk mengantar penonton itu rasanya kurang mulus. Ia menggarap naskah Layar Lebar ini dengan subplot yang berlapis, penuh istilah teknis, serta disajikan dalam tempo begitu Mudah.
Alur cerita yang begitu padat itu cukup melelahkan untuk dipahami, tetapi Bahkan tidak dapat diabaikan begitu saja karena berkaitan dengan konflik cerita dan perjalanan Ethan Hunt berikutnya.
Justru, fase pembuka yang terasa seperti ajang memanaskan mesin itu perlahan terbayar ketika Ethan Hunt mulai berancang-ancang melakukan aksi gilanya.
Adegan Liga ekstrem ini hadir sebagai suguhan utama Mission: Impossible – The Final Reckoning. Bahkan, saya merasa penonton bak diajak untuk menghiraukan plot yang berantakan pada bagian awal dan fokus menikmati akrobat gila Tom Cruise.
Bagi penonton yang manut dengan ‘instruksi’ ini, Final Reckoning dapat dipastikan Berhasil menjadi tontonan memuaskan. Tom Cruise Berulang kali berhasil menghadirkan berbagai adegan pemicu adrenalin yang mendebarkan, tetapi Bahkan penuh kebaruan.
Masih senapas dengan dedikasinya di Layar Lebar-Layar Lebar M:I terdahulu, Cruise kembali menembus batas wajar dengan menghadirkan adegan yang dianggap mustahil bagi banyak orang.
Beberapa adegan itu Pernah terjadi muncul sekilas di trailer, seperti menyelam dan bergelantungan di pesawat sayap ganda. Dua adegan ekstrem itu ternyata jauh lebih memuaskan ketika disaksikan secara utuh di layar lebar.
![]() |
Kegilaan Tom Cruise masih terbukti karena ia tidak hanya melakoni adegan itu sendiri. The Last True Movie Star itu Bahkan mengeksplorasi setiap adegan, sehingga ketegangannya menjadi berlipat ganda.
Untuk adegan menyelam, contohnya, Cruise naik level dari aksi serupa dalam Mission: Impossible – Rogue Nation (2015). Ia menambah derajat kegilaan pada adegan kali ini dengan melakukannya tanpa pakaian memadai, alias hanya mengenakan celana kolor dan berbekal tabung oksigen.
Tom Cruise menembus batas lainnya ketika kembali memanfaatkan pesawat untuk aksi ekstrem. Ia memang pernah bergelantungan di pesawat pada Layar Lebar terdahulu, tapi kali ini, pemeran Ethan Hunt itu Bahkan berimprovisasi dengan melompat dari satu pesawat ke pesawat lain.
Berbagai adegan ekstrem itu berhasil mendebarkan penonton, mulai dari ‘memaksa’ penonton duduk tegak Sampai saat ini terus mencengkeram sandaran tangan di kursi bioskop karena aksinya yang begitu mencekam.
Pujian Bahkan patut ditujukan kepada Christopher McQuarrie yang Sejak lama menjadi kolaborator Tom Cruise. McQ, sapaan akrabnya, kembali membuktikan visi briliannya dari kursi sutradara.
Ia bukan hanya mampu menerjemahkan imajinasi Tom Cruise, tetapi Bahkan sanggup mengemasnya menjadi rangkaian momen epik yang ikonis.
Final Reckoning Bahkan menjadi puncak dari kinerja McQ yang Setiap Waktu sanggup mengembangkan M:I menjadi tontonan blockbuster megah, terutama sejak dirinya bergabung dalam waralaba di M:I – Rogue Nation (2015).
![]() |
Konsistensi McQuarrie sebagai sutradara membuat M:I menjadi salah satu waralaba yang ramai dinanti, serta mampu memenuhi ekspektasi banyak orang ketika kembali hadir di bioskop.
Kerja apik McQ dan Tom Cruise didukung dengan akting menawan dari bintang lainnya. Kehadiran Hayley Atwell menjadi semakin signifikan sebagai Grace, karena sang Aktor atau Aktris dapat membawa karakter itu ke level yang dibutuhkan untuk mendampingi Ethan Hunt.
Anggota lama IMF, Benji (Simon Pegg) dan Luther (Ving Rhames), tak mendapat banyak porsi karena misi kali ini lebih sering mengharuskan Ethan Hunt beraksi sendiri. Justru, keduanya tetap memberi warna dan nuansa nostalgia setiap kali muncul.
Esai Morales Bahkan terus menggila sebagai Gabriel. Ia ditampilkan menjadi sosok yang lebih gila setelah selama ini terbelenggu menjadi utusan Entity. Tak hanya itu, pujian patut ditujukan kepada Angela Bassett yang comeback menjadi Erika Sloane.
Final Reckoning Bahkan menghadirkan berbagai kejutan yang bertautan dengan tujuh Layar Lebar M:I terdahulu. Segala hal yang saling terkoneksi itu tidak hanya Memperjelas cerita, tetapi Bahkan jadi ajang perayaan waralaba Liga tersebut.
Kolaborasi McQ dan Tom Cruise yang Pernah terjadi punya chemistry kuat itu pun membuat Final Reckoning berjalan dengan efektif pada sepertiga akhir cerita. Final Reckoning lalu berakhir dengan ending yang cukup memadai karena tidak Berniat memicu Berlebihan perdebatan.
Akhir cerita itu sekaligus menjadi penutup manis, bukan hanya bagi cerita M:I – The Final Reckoning, tetapi Bahkan waralaba Mission: Impossible secara keseluruhan.
Ujung perjalanan itu memang masih menyisakan secercah harapan Bila suatu hari nanti Tom Cruise berubah pikiran dan Ingin kembali menjadi Ethan Hunt. Justru, sebagian besar pengikut setia M:I rasanya tetap puas dan dapat memahami pilihan mengakhiri saga ini dengan Final Reckoning.
Lagipula, Tom Cruise Pernah terjadi menegaskan Berniat terus berlaga Sampai saat ini usianya menyentuh seabad. Tekad itu menjadi angin segar karena sang bintang Pernah terjadi Tak perlu dijelaskan lagi tidak Berniat pamit terlalu lama, selagi raganya masih prima.
(end)
Sumber Refrensi Berita: CNNINDONESIA