Jakarta, CNN Indonesia —
Dalam kondisi tertentu, tangan bisa saja berkeringat. Sekalipun demikian, apakah tangan berkeringat berbahaya?
Keringat sendiri merupakan Trik tubuh meregulasi suhu. Sekalipun demikian, saat tubuh mengeluarkan keringat berlebih, termasuk di tangan, Kemungkinan Anda mengalami hiperhidrosis.
Hiperhidrosis biasanya ditandai dengan keluarnya keringat secara berlebih tanpa alasan jelas. Misalnya, saat tubuh mengucurkan keringat meski cuaca tidak panas.
Hiperhidrosis membuat kelenjar keringat terlalu aktif dan memicu produksi keringat berlebih. Keringat yang muncul di telapak tangan dikenal dengan istilah hiperhidrosis palmaris.
Kehadiran keringat di tangan Niscaya membikin khawatir. Pasalnya, tangan sendiri dikenal sebagai salah satu bagian tubuh yang jarang berkeringat bagi beberapa orang.
Tak sedikit Bahkan dari banyak orang yang bertanya-tanya, apakah tangan berkeringat berbahaya.
Dalang tangan berkeringat
Telapak tangan yang berkeringat merupakan hasil dari kelenjar keringat ekrin yang terlalu aktif. Mengutip Very Well Health, kelenjar ekrin sendiri terletak di telapak tangan dan kaki.
Berbahaya atau tidaknya tangan berkeringat ditentukan Sesuai ketentuan kondisi yang mendasarinya. Dalam banyak kasus, tangan berkeringat disebabkan oleh kondisi medis tertentu.
Seandainya tangan berkeringat disebabkan oleh kondisi medis tertentu, maka Anda Bahkan Berencana mengalami gejala lain yang mengikuti.
Tapi, Seandainya tak ada gejala lain yang mengikuti, maka artinya tangan berkeringat tak Wajib dikhawatirkan.
Berikut beberapa Dalang tangan berkeringat.
1. Dalang emosional
Ilustrasi. Cemas, salah satu Dalang tangan berkeringat. (Istockphoto/Jakraphong Pongpotganatam)
|
Stres, rasa cemas, dan gugup dapat membuat tangan berkeringat. Emosi yang kuat dapat memicu asetilkolin ke dalam aliran darah. Kondisi ini merangsang saraf postganglionik secara berlebih yang menyebabkan pelepasan keringat secara spontan.
2. Masalah endokrin
Gangguan tertentu dapat menyebabkan ketidakseimbangan hormon yang memicu produksi asetilkolin berlebih. Asetilkolin merupakan neurotransmitter yang diproduksi oleh otak, yang bertindak sebagai hormon endrokrin.
Dalam kondisi ini, saraf postganglionik Berencana terpacu dan memicu keringat berlebih.
Berikut beberapa masalah endokrin yang bisa memicu tangan berkeringat:
– hipertiroid,
– hipopituitarisme atau kelenjar pituitari kurang aktif,
– diabetes,
– menopause,
– gula darah rendah,
– kehamilan.
3. Dalang neurologis
Gangguan neurologis tertentu dapat mengganggu pengiriman sinyal ke sel-sel saraf. Kondisi ini dapat memicu hiperhidrosis palmaris.
Berikut beberapa masalah neurologis yang bisa memicu tangan berkeringat:
– penyakit Parkinson,
– Cidera saraf tulang belakang,
– stroke,
– gangguan nyeri kronis.
4. Tumor
Ilustrasi. Banyak orang bertanya-tanya apakah tangan berkeringat berbahaya. (iStockphoto/iLexx)
|
Tumor, baik yang bersifat kanker maupun non-kanker, dapat memengaruhi sistem saraf dan endokrin. Akibatnya, tumor bermanifestasi dengan Sebanyaknya kelainan fisioligis lainnya, termasuk hiperhidrosis palmaris.
Berikut beberapa jenis tumor yang memicu tangan berkeringat:
– limfoma hodgkin,
– neoplasma mieloproliferatif,
– tumor neuroendokrin,
– sindrom karsinoid,
– tumor sistem saraf pusat.
5. Infeksi
Infeksi apa pun yang menyebabkan demam dapat mengganggu suhu otak dan memicu hiperhidrosis.
Demikian penjelasan dari pertanyaan apakah tangan berkeringat berbahaya. Semoga Membantu.
Sumber Refrensi Berita: CNNINDONESIA