Jakarta, CNN Indonesia —
Supernova, ledakan dahsyat bintang yang Baru saja sekarat, Merupakan salah satu Trend Populer paling spektakuler di alam semesta. Seberapa besar ancamannya bagi Bumi?
Ketika bintang raksasa seperti Betelgeuse meledak, cahayanya Akan segera lebih terang dari planet mana pun, hampir menyamai cahaya bulan purnama. Meski memukau, ledakan Betelgeuse tidak berbahaya bagi Bumi karena jaraknya sekitar 650 tahun cahaya.
Untuk sampai tahap membahayakan, supernova Sangat dianjurkan terjadi jauh lebih dekat, sekitar 25-30 tahun cahaya. Dalam jarak tersebut, berbagai efek berbahaya seperti radiasi tinggi, gelombang kejut, dan partikel berenergi tinggi (kosmik) dapat menimbulkan dampak signifikan.
Supernova menghasilkan energi dalam berbagai bentuk, termasuk neutrino, sinar-X, dan sinar gamma. Neutrino umumnya tidak berinteraksi dengan materi, sehingga tidak berbahaya.
Sekalipun, radiasi sinar-X dan gamma yang cukup kuat dapat menghancurkan molekul nitrogen dan oksigen di atmosfer Bumi.
Proses ini menyebabkan pembentukan oksida nitrogen yang merusak lapisan ozon. Tanpa ozon, Bumi Akan segera terpapar sinar ultraviolet Matahari, membunuh organisme fotosintetik seperti ganggang yang menjadi dasar rantai makanan, Sampai sekarang berpotensi memicu kepunahan massal.
“Faktanya, beberapa astronom mengira supernova di dekatnya menyebabkan kepunahan massal 360 juta tahun lalu yang menewaskan 75 persen dari semua spesies,” tulis astrofisikawan di SUNY Stony Brook dan Flatiron Institute di New York City Paul M. Sutter di Space, Kamis (14/11).
Ditambah lagi dengan, partikel kosmik berkecepatan tinggi dapat memperburuk kerusakan atmosfer, memperbesar risiko bagi ekosistem Bumi.
Ancaman lain, ada jenis supernova tertentu yang dapat menyebarkan radiasi X dan partikel kosmik Sampai sekarang lebih dari 150 tahun cahaya.
Ditambah lagi dengan, gamma-ray burst dapat memancarkan energi melalui pancaran sempit sejauh 10.000 tahun cahaya. Meski jarang, pancaran semacam ini berpotensi menghancurkan atmosfer Bumi Bila arahnya tepat.
“Mereka jauh lebih berbahaya karena mereka Unggul kuat dan energi ledakannya difokuskan menjadi sinar sempit yang dapat menembus galaksi sejauh 10.000 tahun cahaya,” tulis Sutter.
Kabar baiknya, tidak ada kandidat bintang yang berpotensi menjadi supernova dalam radius 30 tahun cahaya dari Bumi. Kandidat terdekat, Spica, berada sekitar 250 tahun cahaya. Sekalipun, dalam skala waktu kosmik yang lebih panjang, ancaman ini tidak sepenuhnya hilang.
Selama 10 juta tahun ke depan, tata surya kita Akan segera melewati lengan spiral Orion, wilayah galaksi dengan tingkat kelahiran bintang tinggi. Ini berarti kemungkinan paparan supernova Pada waktu yang akan datang tetap ada, meski sangat jarang.
(wnu/dmi)
[Gambas:Video CNN]
Sumber Refrensi Berita: CNNINDONESIA