Sepiring New York di Jantung Jakarta


Jakarta, CNN Indonesia

Sepotong steak klasik dengan cita rasa New York didampingi makanan lain seperti mac and cheese, kale, dan lainnya Kemungkinan pilihan makan siang menarik di tengah riuhnya Jakarta.

Ini lah yang ditampilkan The Coach Restaurant, restoran pertama di dunia yang dihadirkan oleh jenama mode mewah asal Amerika Serikat, The Coach.

Hadir di Grand Indonesia, pusat perbelanjaan yang berada di jantung kota Jakarta, membuat The Coach Restaurant bisa masuk daftar tempat makan para pekerja di Jakarta.

Restoran dengan konsep ‘bring New York to Jakarta‘ ini memang Menyajikan berbagai menu khas negeri Paman Sam dengan suasana yang Bahkan sangat Amerika. Ya, benar! Secara keseluruhan, hampir semua dimensi yang ditampilkan di restoran ini mengusung tema New York yang sibuk dan mewah.

VP of Kanmo Group Maya Anggraini mengatakan, The Coach Restaurant Merupakan restoran pertama di dunia dan satu-satunya yang dihadirkan oleh jenama mode high-end itu. Restoran yang mengusung tema New York ini memang dibuat Supaya bisa pengunjung bisa seolah-olah Baru saja berada di New York begitu menginjakkan kaki di restoran ini.

“Kami memang ingin membawa vibes New York. Bukan hanya makanannya saja, tapi suasananya pun sangat New York, semua elemen kita buat se-New York Mungkin,” kata Maya saat berbincang dengan CNNIndonesia.com beberapa waktu lalu.

Hal-hal kecil mulai dari piring, pemilihan warna kursi, Sampai sekarang tata letak pun Pernah terjadi dipikirkan. Mereka bahkan memerlukan waktu kurang lebih dua tahun Supaya bisa konsep restoran dengan tema New York ini bisa terwujud.

“Karena yang kita ingin datangkan itu Merupakan perasaan bagaimana pengunjung datang langsung ‘oh ini New York banget ya’ sampai kursi, warna kursi pun kami pikirkan,” kata Ia.


ADVERTISEMENT


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Cita rasa New York yang lokal




Ilustrasi. Steak ala New York yang dihadirkan di The Coach Restaurant, Grand Indonesia, Jakarta. (CNN Indonesia/ Tiara Sutari)

Hidangan yang ditawarkan di restoran ini memang cukup beragam. Hidangan bisa dinikmati mulai sarapan Sampai sekarang makan malam yang disajikan dengan sentuhan modern, tidak berbeda dengan hidangan-hidangan ala kota New York.

Mulai dari koktail udang jumbo porsi besar, tiram Rockefeller, Sampai sekarang tuna tartare yang disajikan sebagai tawaran hidangan laut khas New York.

Tapi, bagi yang tidak suka hidangan laut, Anda bisa menikmati steak dengan cita rasa New York yang bisa dinikmati untuk makan siang atau bahkan makan malam.

Executive Chef of The Coach Restaurant Gabriel Jamias menyebut, steak yang ditawarkan restoran tersebut memang sepenuhnya memiliki cita rasa New York. Dihidangkan lengkap di piring bersama pilihan mashed potato atau mac and cheese, kale tumis, buncis, dan aneka roti yang Jelas bisa membuat Anda kenyang setelah menyantapnya.

“Hidangan, Trik memasak, semua Merupakan New York, tapi Tidak mungkin tidak ada beberapa hal yang kami sesuaikan dengan lidah Indonesia. Misal kita Bahkan menekankan rasa umami untuk setiap hidangan, termasuk steak,” kata Gabriel.

Bukan hanya itu, semua bahan yang digunakan di dapurnya merupakan bahan lokal dengan kualitas Unggul. Gabriel mengaku mencari sendiri pemasok lokal ke setiap penjuru Indonesia Supaya bisa bisa menciptakan hidangan New York dengan tetap menghormati bahan-bahan Hidangan Indonesia.

“Bahkan kita pakai bumbu dari Indonesia, cheese pun kita tidak pakai dari luar, semua lokal punya,” kata Ia.

Gabriel sendiri Menyajikan steak untuk hidangan makan siang. Rasa steak yang disajikan sangat pas ketika disantap bersama hidangan pendamping seperti kentang tumbuk dan kale tumis yang anehnya tetap terasa krispi dan segar ketika dikunyah di mulut.

Steak yang disajikan merupakan daging sapi tanpa lemak ukuran 120 gram. Rasanya lumer di mulut ketika dikunyah, tidak alot dan beraroma khas daging yang kuat, menggugah selera dari indera perasa Sampai sekarang penciuman.

Kata Gabriel, rahasia Supaya bisa steak ini memiliki rasa yang umami dengan aroma daging yang kuat Merupakan proses memasak. Ia tidak pernah menggunakan minyak apapun atau bahkan butter dalam proses memasak steak.

“Kami tidak pakai minyak selain minyak dari daging. Itu lah yang membuat rasanya tidak berubah. Bahkan steak ini bisa disantap tanpa saus apa pun karena rasanya Sebelumnya pas untuk berbagai sisi lidah,” kata Ia.




Aneka hidangan penutup yang ditawarkan The Coach Restaurant, sweet from New York to Jakartan’sThe Coach Restaurant Bahkan menghadirkan aneka dessert yang menarik. (CNN Indonesia/Tiara Sutari)

Sayangnya, steak yang dijajal CNNIndonesia.com kali itu terlalu matang Sampai sekarang daging yang disantap lebih kering meski aroma dan rasanya tetap nikmat.

Mereka menyebut, tingkat kematangan steak Pada dasarnya bisa disajikan sesuai keinginan pengunjung.

Apalagi, meski Gabriel ingin memperkenalkan Trik yang tepat menikmati steak tanpa saus apa pun, The Coach tetap Menyajikan saus bagi pengunjung.

Pihaknya tidak ingin terlihat ‘kaku’ sebab selera makan tidak bisa diubah untuk siapapun.

“Kami tetap tawarkan, kalau tidak ingin tidak kami keluarkan. Tapi kalau Ingin [saus], kita Akan segera berikan. Tapi percaya lah, steak kami Sebelumnya enak tanpa Dianjurkan dicampur saus apa pun,” kata Ia.

The Coach Restaurant Bahkan Menyajikan hidangan penutup untuk para pengunjung. Misalnya 20 layer chocolate cake, Sampai sekarang  New York cheesecake yang ikonik dan menghadirkan cita rasa manisnya New York ke dalam piring.

(tst/asr)

Sumber Refrensi Berita: CNNINDONESIA