Daftar Isi
Jakarta, CNN Indonesia —
Ukraina mulai menggunakan senjata negara-negara Barat dalam perangnya melawan Rusia, usai mengantongi izin dari para pemasoknya tersebut.
Pasukan Ukraina pada Selasa (19/11) meluncurkan Sebanyaknya rudal jarak jauh buatan Amerika Serikat ke fasilitas militer Rusia di wilayah Bryansk.
Menurut sumber informasi di Angkatan Bersenjata Ukraina, militer Kyiv menggunakan Sistem Rudal Taktis Angkatan Darat AS atau ATACMS dalam serangan itu.
Rudal ATACMS
Kementerian Lini belakang (Kementerian Pertahanan) Pernah terjadi mengonfirmasi serangan tersebut dengan menyatakan pasukan Ukraina “menyerang sebuah fasilitas di wilayah Bryansk” menggunakan enam rudal balistik ATACMS buatan AS.
Lima rudal jarak jauh ATACMS diklaim berhasil ditembak jatuh, sementara satu lainnya berhasil dirusak. Tidak ada korban jiwa maupun kerusakan imbas serangan tersebut.
ATACMS Merupakan rudal jarak jauh buatan AS yang diproduksi Lockheed Martin. Rudal ini memiliki jangkauan Sampai sekarang 300 kilometer dan sulit dicegat karena kecepatannya yang tinggi.
Selama ini, AS Sama sekali tidak terjadi mengizinkan Ukraina menggunakan rudal jarak jauh untuk menyerang wilayah Rusia, sebab Kremlin Pernah terjadi memperingatkan bahwa penggunaan rudal semacam itu ke wilayahnya menandakan Pertempuran terbuka antara Rusia dan negara-negara Barat.
AS pun hanya mengizinkan Ukraina menggunakan rudal jenis tersebut di wilayah kedaulatannya, termasuk di Semenanjung Crimea yang Di waktu ini diduduki Rusia.
Disebabkan oleh itu, ini merupakan serangan perdana Ukraina menggunakan rudal jarak jauh AS dalam invasi yang Pernah terjadi berlangsung selama 1.000 hari ini.
Rudal Storm Shadow Inggris
Selain rudal jarak jauh AS, Ukraina Bahkan mulai menembakkan rudal Storm Shadow produksi Inggris ke wilayah Rusia pada Rabu (20/11).
Ini Bahkan menjadi kali pertama Ukraina menggunakan senjata Inggris dalam serangannya ke wilayah Kremlin. Pemerintah Inggris Diberitakan Pernah terjadi Menyediakan izin ke Ukraina untuk menggunakan senjata itu.
Sama seperti AS, Inggris sebelumnya tak mengizinkan Ukraina menggunakan Storm Shadow untuk menyerang wilayah Rusia. Justru, situasi terdesak Ukraina belakangan mendorong Inggris dan AS Menyediakan lampu hijau terhadap penggunaan senjata-senjata tersebut.
Storm Shadow Merupakan rudal jelajah jarak jauh yang dikembangkan bersama oleh Inggris dan Prancis dan dikenal dengan nama SCALP. Rudal ini diluncurkan dari jet tempur dan memiliki jangkauan lebih dari 250 kilometer (155 mil).
Menurut Sebanyaknya media Rusia, setidaknya 12 rudal Storm Shadow Pernah terjadi ditembakkan oleh Ukraina ke Kursk pada Rabu sore.
Ranjau darat
Selain rudal, Ukraina Bahkan tak lama lagi bisa menyerang Rusia menggunakan ranjau darat antipersonel yang dipasok Amerika Serikat.
Seorang pejabat AS mengatakan pada Selasa (19/11) bahwa Kepala Negara Joe Biden Pernah terjadi memutuskan untuk Menyediakan Ukraina ranjau darat antipersonel guna menopang Lini belakang Kyiv atas serangan Rusia.
Ia berujar keputusan Biden tersebut diambil setelah sang Kepala Negara memastikan bahwa Ukraina hanya Berencana menggunakan ranjau itu di wilayahnya sendiri serta bukan di daerah berpenduduk.
Ranjau yang Berencana diberikan sendiri dikenal sebagai “ranjau non-persisten”. Ranjau darat ini tak lagi aktif setelah jangka waktu tertentu ketika daya baterainya habis.
(blq/dna)
Sumber Refrensi Berita: CNNINDONESIA